Intisari-Online.com -Beberapa waktu terakhir, warga Surabaya diresahkan dengan aksi gangster Surabaya.
Para gangster Surabaya bergerak malam hari untuk menyerang kelompok lainnya dengan membawa motor dan senjata tajam, sebagaimana diwartakan Kompas.com, Senin (5/12/2022).
Sebelumnya, Panglima Gangster Guk-Guk, Ardan (21) ditangkap bersama 6 orang lainnya di sebuah kedai di Jalan Luntas, Kawasan Tambak Sari.
Mereka ditangkap aparat kepolisian lantaran sempat menyerang Fatur Rozi, remaja usia belasan asal Kenjeran dan Reno, satpam perumahan di kawasan Mulyorejo dengan senjata celurit.
Keberadaan gangster Surabaya ini pun ramai dibicarakan di media sosial Twitter hingga TikTok.
Sejauh ini, Pemkot Surabaya serta aparat kepolisian dan TNI terus melakukan patroli guna mengatasi masalah gangster tersebut.
Berikut ini sejumlah hal terkait keberadaan gangster di Surabaya tersebut:
1. Ramai dibicarakan di media sosial
Sejumlah warganet di media sosial pun menyampaikan kekhawatirannya terkait keberadaan gangster di kota pahlawan ini.
Kekhawatiran terkait adanya gangster di Surabaya di antaranya disampaikan oleh akun Twitter berikut.
"Alerta alerta!! inpo dari koncoku -rek kancane mari kenek kejadian tekan arek2 iku sepanjang arah lidah wetan ke sby barat. ati ati ya rekkss!! stay safe!! semoga ndang d basmi kabeh iku sampah masyarakat e sby," tulis akun tersebut.
Pihaknya sembari melampirkan tangkapan layar yang memberikan peringatan agar berhati-hati untuk tidak keluar malam terutama jam 12 ke atas dan menyebut gangster membawa celurit berkeliaran di Surabaya.
Pembahasan mengenai gangster di Surabaya ini juga ramai dibicarakan di media sosial TikTok.
2. Gangster serang warung kopi
Pada Jumat (2/12/2022) dini hari, kelompok gangster menyerang sebuah warung kopi di jalan Arief Rahman Hakim, Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/12/2022), seorang pengunjung, Ivan menceritakan detik-detik penyerangan gangster di warung kopi tersebut.
Mulanya Ivan yang berada di warkop tersebut datang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.
Ketika itu, hanya ada sekitar lima orang yang berada di warung tersebut.
Satu penjaga warkop dan empat orang pengunjung.
Tiba-tiba terdengar geberan motor dari arah barat warkop dan mendekat ke warung.
Selanjutnya sekelompok remaja sekitar 40 orang merangsek dan menyerang warung tanpa diketahui alasannya.
Adapun Ivan dan beberapa pengunjung lain sempat mendapat lemparan batu dan botol.
Menurut Ivan, mereka datang saling berboncengan dengan membawa botol, batu, ketapel, hingga parang.
Sesaat setelah kejadian tersebut, polisi dan warga kemudian melakukan pengepungan.
Setelahnya, sebanyak 12 orang gerombolan remaja ditangkap dan dibawa ke Mapolsek Sukolilo, Surabaya.
3. Wali kota Surabaya ikut patroli dengan motor
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ikut memimpin langsung operasi pencegahan tawuran antar gangster pada Sabtu (3/12/2022) malam hingga dini hari.
Dalam patroli itu, Eri bersama pimpinan polisi dan TNI di lingkungan Surabaya bergerak dari Balai Kota.
Saat operasi, Eri bersama tim berhasil mengamankan belasan remaja membawa senjata di beberapa titik lokasi.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan memastikan para remaja tersebut akan mendapatkan penanganan terukur.
"Kami amankan 12 orang yang membawa sajam, itu mereka kita amankan dan proses," katanya, dikutip dari Tribun, Minggu (4/12/2022).
4. Polisi minta warga melapor
Terkait dengan kekhawatiran warga mengenai masalah gangster di Surabaya, pihak Polrestabes Surabaya meminta warga melaporkan apabila mendapati gangster yang membawa senjata tajam.
Baca Juga: Aksi Bom Bandung; Inilah Deretan Aksi Bom Bunuh Diri yang Pernah Terjadi di Indonesia, Mengerikan!
Adapun warga bisa menghubungi nomor 110 untuk melaporkan.
"Silakan melapor ke kantor polisi terdekat atau call 110," terang Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M Fakih saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).
Baca Juga: Nilai Historis Royal Ambarukmo, Tetirah Raja Tempat Kaesang-Erina Menikah
(*)