Penulis
Intisari-Online.com – Bom Bandung, adalah aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022).
Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.20 WIB, ketika para anggota Mapolsek Astanaanyar sedang melakukan rutinitas apel pagi.
Ternyata, tidak hanya di Bandung saja, serangkaian aksi bom bunuh diri juga pernah terjadi di kota-kota bersar di Indonesia.
Sebut saja Bali, Jakarta, Surabaya, Cirebon, Surakarta, dan Bandung, yang baru saja terjadi.
Berikut ini serangkaian aksi bom bunuh diri yang pernah terjadi di Indonesia, negeri kita tercinta.
1. Bom Bali I
Serangan aksi bom bunuh diri yang terjadi pada 12 Oktober 2002 ini tercatat sebagai yang pertama kalinya di Indonesia.
Bom bunuh diri meledak di dua tempat berbeda tetapi dalam waktu yang hampir bersamaan.
Pelaku aksi bom bunuh diri tersebut, Jimi, beraksi di Sari Club, sedangkan Iqbal menyerang di Paddy’s Pub Jalan Legian, Kuta, Bali.
Sebanyak 202 korban meninggal dunia serta ratusan lain luka-luka akibat aksi bom bunuh diri tersebut, dengan sebagian besar adalah para wisatawan asal Australia.
2. Bom JW Marriot
Aksi bom bunuh diri terjadi pada 5 Agustus 2003 di hotel berbintang 5, JW Marriot yang terletak di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Update Bom Bandung: Dari Isi Pesan di Motor Pelaku Hingga Pemicu Ledakan Kedua
Pelaku aksi bom bunuh diri tersebut terkonfirmasi atas nama Asmar Latin Sani.
Bom yang diledakkan dari dalam mobil di luar area hotel tersebut menewaskan 14 orang termasuk pelaku.
3. Bom Kedubes Australia
Aksi bom bunuh diri terjadi lagi di depan gedung Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 9 September 2004.
Pelaku aksi bom bunuh diri tersebut atas nama Heru Kurniawan yang meledakkan bom dari dalam mobil, dengan menewaskan 9 korban dan melukai lebih dari 180 orang lainnya.
4. Bom Bali II
Untuk kedua kalinya aksi bom bunuh diri terjadi di Bali pada 1 Oktober 2005, dengan menyasar lokasi serangan adalah kawasan yang dipadati wisatawan, yaitu RAJA’s Bar and Restaurant Kuta, dan Nyoman Café Jimbaran.
Aksi Bom Bali II ini menyisakan duka bagi 23 orang meninggal dunia termasuk pelaku.
5. Bom JW Marriot dan Ritz Carlton
Dua ledakan bom bunuh diri terjadi di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta, dengan selisih waktu hanya lima menit.
Ledakan bom bunuh diri tersebut terjadi di dekat Restoran Plaza Mutiara Hotel JW Marriot dan di coffe shop lobi Hotel Ritz Carlton, yang mengakibatkan 9 orang meninggal dan 53 orang luka-luka.
6. Masjid Az-Dzikra Cirebon
Aksi bom bunuh diri selanjutnya terjadi di Masjid Mapolresta Cirebon sebelum shalat Jumat pada 15 April 2011.
Pelaku aksi bom bunuh diri M. Syarif dan 25 orang lainnya termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco mengalami luka-luka.
Aksi bom bunuh diri ini rupanya ditujukan untuk menyerang polisi.
7. Bom Sarinah
Aksi bom bunuh diri kembali terjadi pada 14 Januari 2016 pukul 10.39 WIB di kedai kopi Starbucks, bioskop Djakarta Teater.
Aksi bom bunuh diri tersebut menyebabkan dua warga sipil dan lima pelaku dinyatakan tewas, serta beberapa orang lainnya luka-luka.
Salah seorang pelaku diketahui bernama Ahmad Muhazan.
8. Bom Mapolresta Solo
Mengutip dari Kompas.com, pada tanggal 5 Juli 2016 sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri, terjadi aksi bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta.
Ledakan tersebut menewaskan pelaku atas nama Nur Rohman dan melukai seorang anggota polisi.
9. Bom Kampung Melayu
Dua aksi bom bunuh diri terjadi di sekitar Terminal Kampung Melayu pada 24 Mei 2017 malam, yang terjadi di lokasi yang berdekatan dengan selang waktu lima menit.
Pelaku dan 3 anggota polisi dinyatakan tewas, sementara 11 orang dinyatakan luka-luka termasuk lima warga sipil.
10. Bom Surabaya dan Sidoarjo
Aksi bom bunuh diri terjadi lagi pada Minggu (13/5/2018) sekitar pukul 07.00 WIB di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Di hari yang sama sekitar pukul 21.00 WIB terjadi juga aksi bom bunuh diri di Rusun Wonocolo, Sidoarjo.
Keempat ledakan tersebut memakan korban jiwa sebanyak 17 orang, yang tercatat hingga 14 Mei 2018.
Pada Senin (14/5/2018) aksi bom bunuh diri kembali terjadi di Mapolresta Surabaya sekitar pukul 08.50 yang dilakukan oleh lima orang yang ternyata adalah satu keluarga.
Empat orang terduga pelaku aksi bom bunuh diri tersebut dinyatakan tewas di tempat, sementara satu orang terlempar dan lolos dari maut.
11. Teror bom Polres Indramayu
Aksi bom bunuh diri hendak dilakukan dengan sasaran Makopolres Indramayu, Jawa Barat.
Pelaku berhasil dilumpuhkan oleh petugas yang kabur dengan luka tembakan.
Bom panci yang diduga berisi bahan peledak dibawa oleh dua orang pelaku yang adalah suami istri berinisial GL dan AN yang merupakan anggota dari jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Keduanya berasal dari kelompok yang sama dengan lima terduga teroris lain yang sebelumnya telah ditangkap polisi pada Sabtu (14/7/2018) dan Minggu.
12. Bom Sibolga
Aksi bom bunuh diri terjadi di sekitar Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Siboga, Sumatera Utara, pada 13 Maret 2019 pukul 01.20 WIB.
Istri terduga teroris Husein alias Abu Hamzah dan anaknya yang berusia 2 tahun tewas dalam aksi bom bunuh diri tersebut.
Sebelumnya, Husein ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri, semenara istri dan anaknya bertahan di dalam rumah, yang kemudian meledakkan bom lontong yang adalah bom rakitan dari pipa paralon berisikan berbagai bahan berbahaya seperti potasium, paku, baut, dan pecahan kaca.
13. Bom Makassar
Aksi bom bunuh diri terjadi pada masa pandemi di depan Gereja Katedral Makassar, pada 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.20 WITA.
Pelaku aksi bom bunuh diri tersebut menggunakan kendaraan roda dua masuk ke pelataran pintu gerbang Gereja Katedral dan meledakkan diri, yang membuat sekitar 20 orang terluka.
Terungkaplah bahwa kedua pelaku adalah pasangan suami-istri, L dan YSF, yang merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Selatan, dan baru menikah selama enam bulan.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari