Intisari-Online.com – Janda Permaisuri Xiaoning dikenal sebagai salah satu tokoh paling kontroversial di Kekaisaran China kuno.
Banyak sejarawan menuduh bahwa Janda Permaisuri Agung Xiaoning sebagai penyebab kejatuhan Dinasti Ming.
Benarkah Janda Permaisuri Xiaoning pantas disalahkan?
Dia dituduh merayu Kaisar Shenzong dari Dinasti Ming dan mencoba menganggu suksesi yang sah oleh anak sulung.
Benarkah dia selir yang ambisius dan licik, atau sebagai kambing hitam yang tidak bersalah?
Janda Permaisuri Xiaoning lahir di Prefektur Shuntian di Distrik Daxing (sekarang Beijing) pada tahun 1568 M.
Dia berasal dari keluarga kaya, yang mendapat pendidikan belajar membaca dan menuluis.
Pada tahun 1581 M, istana kekaisaran mengadakan pemilihan harem Kaisar karena Kaisar Shenzong dari Ming (juga dikenal sebagai Kaisar Wanli) tidak berhasil menghasilkan seorang putra.
Dia masuk dalam seleksi dan terpilih menjadi salah satu dari sembilan selir untuk memasuki harem Kaisar.
Begitu Lady Zheng memasuki harem Kaisar Shengzong, dia langsung menjadi favoritnya.
Pada tahun 1582 M, statusnya naik menjadi Shupin, yang berarti “Selir Murni”.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR