Find Us On Social Media :

Kisah Permaisuri Xiaohuizhang, Janda Permaisuri Terlama dalam Sejarah Dinasti Qing, Tak Dapatkan Rasa Hormat dari Suaminya, Tapi Justru Mendapatkan Rasa Hormat dari Anak Tirinya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 6 Juli 2022 | 14:35 WIB

Janda Permaisuri Xiaohuizhang, yang menjadi Janda Permaisuri sejak umur 21 tahun.

Intisari-Online.com – Kisah para penguasa di Kekaisaran China Kuno memang selalu menarik untuk dibaca, mulai dari Kaisar serta Permaisurinya yang baik hati hingga yang tidak terbantahkan jahatnya.

Permaisuri Xiaohuizhang merupakan urutan kedua dari empat permaisuri Kaisar Shunzhi.

Dia menjadi Permaisuri pada usia 13 tahun, lalu menjadi Janda Permaisuri pada usia 21 tahun dan menjadi Janda Permaisuri Terlama dalam Sejarah Dinasti Qing.

Warisan abadinya adalah dia menjadi objek bakti kepada Kaisar Kangxi.

Meskipun dia tidak melahirkan Kaisar Kangxi, namun Kangxi memperlakukannya sebagai ibu yang dihormati.

Hubungan antara Kaisar Kangxi dan Permaisuri Xiaohuizhang ini menjadi contoh bagaimana kaisar pada Dinasti  Qing harus memperlakukan ibu mereka.

Permaisuri Xiaohuizhang lahir pada tanggal 5 November 1641.

Nama pribadinya adalah Borjigit Alatan Qiqige, berasal dari klan bangsawan Mongol Borjigit.

Ayahnya adalah Borjigit Chuo’erji, dan ibunya adalah Lady Aisin Goro, sementara bibi buyutnya adalah Permaisuri Xiaozhua.

Pada tanggal 25 Oktober 1653, Kaisar Shunzhi menggulingkan Permaisuri pertamanya, Erdeni Bamba, yang juga berasal dari klan Borjigit.

Kaisar Shunzhi menurunkannya menjadi Selir Jing.

Karena penguasa awal di Dinasti Qing sering menikahi wanita dari klan Borjigit, Kaisar Shunzhi tidak punya pilihan selain mengganti permaisuri pertamanya dengan wanita lain dari klannya.