Intisari-Online.com – Banyak kisah permaisuri pada masa kekaisaran Jepang kuno, namun permaisuri di masa depan pun tidak lepas dari banyak kisah suka-dukanya.
Permaisuri Michiko adalah permaisuri masa depan Jepang lahir dengan nama Michiko Shoda, adalah putri dari Hidesabur Shoda dan Fumiko Soejima.
Dia lahir pada 20 Oktober 1934 di Rumah Sakit Universitas Tokyo, merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Dia menerima pendidikan yang solid, kombinasi tradisional dan Barat, serta belajar berbicara dengan bahasa Inggris.
Dia bersekolah di Sekolah Dasar Futaba di Tokyo tetapi terpaksa keluar karena pengeboman selama Perang Dunia Kedua.
Dia kembali ke Tokyo setelah perang dan kemudian bersekolah di Sekolah Hati Kudus, dan lulus pada tahun 1953.
Lalu melanjutkan studinya di Universitas Hati Kudus di Tokyo dan lulus dengan gelar Bachelor of Arts dalam Sastra Inggris.
Dia bertemu calon suaminya, Putra Mahkota Akihito saat itu, di lapangan tenis pada Agustus 1957.
Pertunangan mereka diumumkan secara resmi pada tanggal 27 November 1958 dengan upacara pertunangan pada tanggal 14 Januari 1959.
Michiko dianggap orang biasa, dan dikabarkan bahwa calon ibu mertuanya, Permaisuri Kojun, menentang pertunangan tersebut.
Ketika ibu mertuanya meninggal pada tahun 2000, jelaslah bahwa dia memang menentang pernikahan mereka dan ketidaksetujuannya itu menyebabkan Michiko menjadi depresi.
Namun, pasangan itu mendapat dukungan dari publik yang luas.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR