Intisari-Online.com – Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang berpusat 10 km Barat Daya Cianjur, menyisakan banyak kesedihan, terutama pada warga Cianjur.
Ditemukan pada Jumat (25/11/2022), delapan jenazah yang tertimbun tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
Tetapi baru empat jenazah yang berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan.
Jenazah itu tertimbun sejak gempa terjadi di Cianjur pada Senin (21/11/2022), mengutip dari Kompas.com.
Delapan jenazah yang tertimbun longsor tersebut adalah rombongan guru dan karyawan KB-TK Al-Azhar 18 Cianjur.
Ketika pada hari Senin itu gempa terjadi, rombongan pengajar dan karyawan KB-TK Al-Azhar dalam perjalanan menggunakan mobil usai melakukan kegiatan penanaman pohon bersama Bupati Cianjur di wilayah Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Menurut Hadi Kusmayadi, guru SMP Al-Azhar Cianjur, kempat jenazah guru TK yang ditemukan tersebut berada dalam satu tempat.
“Jenazah sudah terlempar, Cuma semuanya menyatu dalam satu tempat,” kata Hadi, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Jumat (25/11/2022).
Saat evakuasi dilakukan, Hadi melihat empat jenazah rekannya itu berada di area sungai dengan posisi berdekatan.
“Posisi sudah kelempar dari mobil. Posisinya berdekatan dengan sungai, ada pohon yang roboh. Di situ titik mereka ditemukan,” katanya.
“Mereka itu rombongan menggunakan mobil yayasan kami (Al-Azhar). Isinya dua orang laki-laki, satunya anak kecil. Sisanya enam guru perempuan,” jelas Hadi.
Baca Juga: Gempa Cianjur: Ada yang Bisa Hancurkan Benua, Inilah Tingkat Kedahsyatan Gempa Menurut Skalanya
Dari empat jenazah tersebut, menurut Hadi, salah satu jasad yang ditemukan adalah guru TK Al-Azhar sedang mendekap anaknya.
“Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah sama anaknya lagi mendekap. Yang kedua Bu Tati, ketiga Pak Handika dari bendahara TK Al-Azhar, kemudian ibu kami Kepala Sekolah TK Al-Azhar 18 Cianjur,” jelas Hadi.
Sedangkan empat jenazah lainnya pun sudah berhasil ditemukan, hanya saja tinggal menunggu proses evakuasinya.
“Yang lain berarti sisa empat orang. Sudah ditemukan tinggal menunggu diangkat. Untuk bangkai mobilnya masih belum ditemukan,” lanjut Hadi.
Sebanyak 27 orang telah diterjunkan untuk melakukan pencarian korban yang hilang akibat longsor karena gempa Cianjur, demikian menurut Kepala Unit SAR K-9 Mabes Polri AKP Mohamad Amali.
Tidak hanya itu, sembilan ekor anjing pelacak juga diterjunkan untuk membantu pencarian korban, dengan titik pencarian difokuskan di Desa Cugenang dan wilayah Tapal Kuda.
“Titik (pencarian) diperluas di mana saja kemarin, pada hari ini adalah Tapal Kuda itu ktia terjunkan empat ekor di sana, lima ekor back up untuk daerah Cugenang,” kata Mohamad Amali.
Lokasi yang diduga banyak korban di daerah Cugenang adalah di Rumah Makan Sate Shinta.
Saat pencarian dilakukan, Tim SAR menemukan satu jenazah perempuan korban longsor di Desa Cibreum, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Lokasi ditemukannya berdekatan dengan beberapa mobil yang tertimbun.
Diki anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Provinsi DKI Jakarta yang ikut terjum dalam proses evakuasi korban gempa, menaruh curiga karena banyak lalat di area tersebut.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari