Qatar telah lama mensponsori seni, memungkinkan wanita untuk berpartisipasi dalam acara tingkat tinggi.
Pemerintahan mendorong wisatawan untuk merasa nyaman di negeri ini.
Ini juga mengizinkan penjualan alkohol di hotel dan bar berlisensi, namun ada aturan ketat dalam konsumsi alkohol di Qatar.
Mengutip Time, Qatar merupakan negara muslim yang memiliki aturan ketat seputar alkohol.
Menurut panduan kesadaran budaya World Cup Qatar.
Konsumsi alkohol bukan bagian dari budaya lokal dan hanya disajikan untuk non-Muslim berusia di atas 21 tahun di restoran, bar, dan hotel berlisensi.
Ada satu toko minuman keras di Qatar yang dapat diakses oleh penduduk non-Muslim.
Selain itu, dilarang membawa alkohol ke Qatar dari luar negeri.
Fans yang melanggar peraturan ini dapat dikenakan deportasi atau denda hingga 3.000 riyal (Rp12 juta).
Meskipun seberapa banyak otoritas menegakkan undang-undang tersebut selama turnamen masih menjadi tanda tanya.
Namun, aturan minum telah dilonggarkan untuk turnamen.
Meskipun biasanya minum atau mabuk di depan umum adalah ilegal, penggemar di Qatar akan diizinkan.
Dengan asumsi tidak ada perubahan aturan di menit-menit terakhir, untuk minum di zona penggemar resmi tertentu setelah pukul 18:30.
Menurut ESPN, akan ada area khusus untuk para penggemar yang mabuk.
Kepala eksekutif World Cup Qatar, Nasser Al Khater, menggambarkan ini sebagai "tempat untuk memastikan bahwa mereka menjaga diri mereka sendiri aman, mereka tidak berbahaya bagi orang lain."
Source | : | Time |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR