Intisari-online.com - Piala Dunia Qatar, atau World Cup Qatar 2022, akan segera digelar, dengan pembukaan malam ini Minggu (20/11/22).
Pergelaran World Cup Qatar pada tahun ini memiliki aturan berbeda karena diselenggarakan di negara berbasis Islam.
Menurut Times of Israel, Qatar adalah negara Muslim, dengan hukum, kebiasaan, dan praktik yang berakar pada Islam.
Negara ini tidak sebebas Dubai di Uni Emirat Arab atau sekonservatif bagian dari Arab Saudi.
Sebagian besar warganya adalah Muslim Sunni.
Klan paling kuat di Qatar berasal dari pedalaman Semenanjung Arab yang terkurung daratan, tempat lahirnya ideologi Wahhabi.
Masjid nasionalnya dinamai tokoh agama abad ke-18, Mohammed Ibn Abdul-Wahhab, yang mendorong interpretasi ultrakonservatif Islam Sunni yang dikenal sebagai Wahhabisme.
Pengunjung masjid ini dan lainnya di Qatar diminta untuk berpakaian konservatif.
Dengan pria wajib menutupi lutut mereka dan wanita sebaiknya mengenakan pakaian longgar yang dikenal sebagai abaya dan jilbab.
Tidak seperti Arab Saudi, di mana kepatuhan terhadap Wahhabisme menyebabkan pemisahan ketat antara pria dan wanita yang belum menikah.
Dengan melarang wanita mengemudi dan melarang konser, bioskop, dan bahkan yoga selama beberapa dekade.
Source | : | Time |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR