7 Fakta Mengerikan Jeffrey Dahmer, Termasuk Punya Keinginan Gunakan Bagian Tubuh Korbannya untuk Hal Ini

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi. Jeffrey Dahmer pembunuh berantai paling sadis.
Ilustrasi. Jeffrey Dahmer pembunuh berantai paling sadis.

Intisari-Online.com - Jeffrey Dahmer merupakan sosok pembunuh berantai yang dikenal sebagai salah satu yang terkeji di dunia.

Jeffrey Dahmer sendiri telah meninggal 28 tahun yang lalu, tepatnya pada 28 November 1994.

Ia meninggal usai dipukuli tanpa ampun oleh sesama narapidana di tempatnya dipenjara, yaitu Lembaga Pemasyarakatan Columbia di Portage Wisconsin Amerika Serikat (AS).

Namun, belakangan namanya kembali diperbincangkan dengan hadirnya serial di Netflix yang menceritakan tentang kisah pembunuhannya.

Serial berjudul Monster: The Jeffrey Dahmer Story itu berhasil memecahkan rekor baru, menduduki chart Netflix Top 10 dalam minggu keduanya tayang di layanan streaming tersebut.

Diketahui biografi kriminal karya Ryan Murphy dan Ian Brennan tersebut rilis pada 21 September 2022 lalu.

Inilah fakta-fakta mengerikan Jeffrey Dahmer si pembunuh berantai paling sadis.

1. Tiga belas tahun lakukan pembunuhan

Diketahui kejahatan Jeffrey Dahmer baru terungkap setelah 13 tahun sejak dia melakukan pembunuhan pertamanya.

Jeffrey Dahmer melakukan pembunuhan pertamanya pada tahun 1978 ketika dia baru berusia 18 tahun.

Korban pertamanya bernama Steven Hicks yang juga merupakan siswa yang baru saja lulus dari sekolah menengah seperti Jeffrey Dahmer saat itu.

Baca Juga: Bongkar Kekejian Jeffrey Dahmer, Inilah Korban Terakhir Pembunuh Berantai Paling Sadis Itu, Bagaimana Nasibnya?

Sementara itu, kejahatan Jeffrey Dahmer terungkap pada tahun 1991, ketika ia hendak melakukan aksi kejinya terhadap pria bernama Tracy Edwards (32).

Edwards berhasil melarikan diri dari apartemen Dahmer, tempat kebanyakan korbannya dihabisi, pada 22 Juli 1991.

Kemudian polisi menemukannya berkeliaran di jalan-jalan dengan borgol tergantung di pergelangan tangannya.

Itu menjadi awal mula terbongkarnya kekejian Jeffrey Dahmer si pembunuh berantai paling sadis.

2. Habisi nyawa 17 orang korban

Setelah akhirnya kejahatan Jeffrey Dahmer terungkap, diketahui ia setidaknya telah menghabisi nyawa 17 orang korban.

Pembunuhan yang dilakukan Jeffrey Dahmer begitu sadis.

Ia mengincar para pria yang kebanyakan adalah Afrika-Amerika, di bar gay, mal, atau halte bus.

Memikat para korbannya pulang dengan tawaran uang atau seks, kemudian memberi mereka alkohol yang dicampur narkoba.

Setelah mencekik korbannya hingga mati, ia akan melakukan hubungan seks dengan mayat itu, kemudian memutilasi dan membuangnya.

Di antara para korbannya, yang termuda berusia 14 tahun ketika dibunuh, yaitu Jamie Doxtator yang dibunuh pada 1988 dan Konerak Sinthasomphone pada 1991.

Baca Juga: 17 Korban Jeffrey Dahmer, Begini Kehidupan Mereka saat Nyawanya Direnggut Pembunuh Berantai Paling Sadis

3. Simpan foto polaroid para korbannya

Pemeriksaan dilakukan terhadap apartemen Jeffrey Dahmer pada tahun 1991.

Apa yang ditemukan polisi di apartemen Jeffrey Dahmer saat itu menjadi bukti awal untuk mengungkap kekejian pembunuh berantai paling sadis itu.

Salah satunya adalah foto polaroid mengerikan di kamar tidur Jeffrey Dahmer.

Secara total, 74 polaroid ditemukan. Mayoritas diambil di apartemen Dahmer.

Beberapa dari foto itu menunjukkan korbannya ketika mereka masih hidup, tetapi sebagian besar dari mereka adalah bagian tubuh korbannya yang terpotong-potong, sering diletakkan dalam posisi seksual.

Selain foto polariod, polisi juga menemukan sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan kekejaman Jeffrey Dahmer

4 Jeffrey Dahmer membantu polisi menemukan mayat korbannya

Polisi menemukan kepala seorang pria kulit hitam yang terpenggal ketika membuka lemari es Jeffrey Dahmer, juga sekantong organ manusia dan sisa-sisa daging manusia.

Kemudian, empat kepala terpenggal ditemukan di dapur Dahmer dan tujuh tengkorak di kamar tidurnya.

Selain itu, ditemukan pula asam klorida, yang digunakan Dahmer untuk melarutkan tubuh korbannya, serta berbagai alat lainnya.

Baca Juga: Ini Alasan Jeffrey Dahmer Foto Korban-korbannya, Bikin Ngeri!

Namun, lebih mengerikannya, bahkan setelah berbagai bukti itu ditemukan, masih ada yang tersembunyi.

Seolah menunjukkan 'kegilaannya', Jeffrey Dahmer justru yang menunjukkan bukti yang awalnya tidak terungkap oleh polisi itu.

Ia membantu polisi Milwaukee menemukan mayat korbannya yang ia kubur atau simpan di suatu tempat.

Bahkan, Dahmer mengaku membunuh Steven Hicks, korban pertamanya, meski polisi tidak mengetahuinya.

5. Melakukan percobaan zombifikasi

Jeffrey Dahmer juga disebut melakukan eksperimen aneh untuk mencoba dan menaklukkan korbannya.

Salah satunya adalah Errol Lindsey, seorang remaja yang dia pikat ke apartemennya. Dahmer membiusnya, mengebor lubang ke tengkoraknya, dan menuangkan asam klorida, mengira itu akan mengubahnya menjadi zombie yang jinak.

Lindsey selamat dari cobaan awal ini dan terbangun dengan keluhan sakit kepala sebelum Dahmer mencekiknya.

Subjek lain dari eksperimen mengerikannya adalah remaja Konerak Sinthasomphone.

6. Berniat bangun altar gunakan tengkorak korbannya

Hal ini diakui Jeffrey Dahmer setelah penangkapannya.

Dia mengaku berencana membuat altar di apartemennya, menggunakan sisa-sisa korbannya.

Menunjukkan keseriusannya atas ide itu, ia kemudian membuat sketsa rinci dari altar yang dibayangkan, yang terdiri dari meja hitam yang dihiasi tengkorak dan diapit oleh kerangka utuh.

Polisi menemukan sketsa rencana pembangunan altar itu di rumah Jeffrey Dahmer.

Sebuah gambar menunjukkan di mana Dahmer bermaksud menghias altar dengan tengkorak korbannya.

Kerangka yang dicat akan berdiri di kedua sisi meja belakang yang panjang, yang akan dihiasi dengan kepala.

Berbicara untuk siapa altar itu didedikasikan, ia mengatakan untuk dirinya sebagai tempat meditasi.

"Saya sendiri ... Itu adalah tempat di mana saya bisa merasa di rumah."

"Jika [penangkapannya] ini terjadi enam bulan kemudian, itulah yang akan mereka temukan," katanya.

7. Masih tetap 'bertingkah' meski di dalam penjara

Penangkapan dan hukuman yang diberikan pada Jeffrey Dahmer tampaknya tak menghentikan 'kegilaannya'.

Selama di penjara, Dahmer tetap membuat lelucon yang mengerikan dan mengganggu.

Ia dilaporkan membuat makanannya terlihat seperti bagian tubuh dan menggunakan saus tomat menyerupai darah.

Hal itu membuat narapidana lain tidak nyaman dan menjadi salah satu yang disebut memicu terjadinya pembunuhan terhadap Jeffrey pada tahun 1994.

Itulah beberapa fakta mengenai Jeffrey Dahmer si pembunuh berantai paling sadis.

Baca Juga: Sesama Pembunuh Juga Dibuat 'Jijik', Inikah yang Membuat Jeffrey Dahmer Dibunuh di Penjara?

(*)

Artikel Terkait