Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengadakan pertemuan darurat untuk membahas peristiwa di dekat perbatasan Ukraina di Polandia.
Dewan Keamanan PBB juga berencana bertemu untuk pengarahan yang dijadwalkan sebelumnya tentang situasi di Ukraina.
Dalam pernyataan mereka, Polandia dan NATO menggunakan bahasa yang menunjukkan bahwa mereka tidak menganggap ledakan rudal itu sebagai serangan Rusia, setidaknya untuk saat ini.
Polandia tidak membahas keadaan serangan itu, termasuk apakah itu bisa menjadi kesalahan penargetan atau jika rudal itu bisa saja dihancurkan oleh pertahanan Ukraina.
Tapi jika Rusia dengan sengaja menargetkan Polandia, itu akan berisiko membuat 30 negara NATO terlibat dalam konflik Rusia - Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah berada di balik "setiap serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan Ukraina-Polandia".
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa foto-foto kerusakan yang diklaim "tidak ada hubungannya" dengan senjata Rusia.
Meski begitu, Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau memanggil duta besar Rusia dan menuntut penjelasan rinci segera.
Sebelumnya, Rusia menggempur fasilitas energi Ukraina dengan rentetan rudal terbesarnya pada hari Selasa.
Mereka menyerang sasaran di seluruh negeri dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.
Di mana Rusia menembakkan setidaknya 85 rudal, sebagian besar ditujukan ke fasilitas listrik negara itu, dan melumpuhkan banyak kota
Baca Juga: Klaim Negaranya Sebagai Negara Senjata Nuklir, di Tempat Ini Korea Utara Uji Coba Nuklirnya
Akibatnya itu mempengaruhi banyak negara. Salah satunya Moldova.
Ia melaporkan pemadaman listrik besar-besaran setelah serangan mematikan saluran listrik utama yang memasok negara kecil itu.
Tidak lama salaj satu rudal itu jatuh alam kegelapan di Polandia.
Baca Juga: Meski Bersalaman, Rupanya Joe Biden dan Xi Jinping Tetap Tidak Sepaham Soal Hal Ini
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR