Ini terjadi disebabkan, komet Tempel Tuttle melintas dekat bumi, orbitnya bergeser secara bertahap dari waktu ke waktu akibat gangguan gravitasi Jupiter.
Sehingga terdapat aneka lintasan remah-remah debu dan pasir yang disemburkan komet ini di langit.
Bumi melintasi aneka lintasan tersebut dalam selang waktu, antara 6-30 November.
2. Berasal dari rasi bintang Leo
Mengutip Lapan, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, hujan meteor Leonid mendapatkan namanya karena berasai dari rasi bintang Leo.
3. Bisa dilihat tanpa alat bantu
Menariknya, hujan meteor Leonid, bisa disaksikan di seluruh langit Indonesia.
Sayaratnya adalah, langit yang cerah, bebas polusi cahaya, dan berada di tempat gelap, seperti pinggiran kota atau di pedesaan.
Selain itu menyaksikan hujan meteor ini cukup menggunakan mata telanjang saja.
Perangkat fotografi yang bisa digunakan untuk menangkap fenomena ini, dengan kamera DSLR, dengan settingan tertentu.
Untuk menyaksikannya, Anda bisa menunggu hingga tengah malam, sampai fajar tiba, dengan titik radian berada di belahan langit utara.
4. Sumbernya dari Komet Tempel-Tuttle
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR