Intisari-Online.com - Hal yang lumrah pada era peradaban kuno bagi para penguasa dan elite masyarakat untuk memiliki gundik atau selir.
Tujuan memiliki gundik atau selir yakni untuk meningkatkan prestise pria, salah satunya melalui kemampuannya untuk menghasilkan anak.
Meski begitu, kepemilikan akan gundik juga kesempatan tak terbatas untuk memanjakan hasrat seksual mereka.
Tak hanya para perempuan, sejarah China juga mencatat beberapa selir lelaki yang menjalin hubungan sesama jenis dengan sang raja atau kaisar.
Sejarawan China dari Universitas Tamkang dalam makalahnya tahun 2009 yang meneliti tentang Liu Deming dan mengungkap bahwa hubungan sesama jenis memang populer.
Terutama di kalangan pria bangsawan dan intelektual selama dinasti Qing.
Ada juga beberapa kaisar dan raja dalam sejarah Tiongkok yang terkenal karena kisah cinta mereka dengan sesama pria.
Salah satunya yakni kisah percintaan antara Raja Anxi dan Tuan Longyang.
Menurut buku The Strategies of the Warring States, Raja Anxi dan punggawa favoritnya, Lord Longyang, pada suatu hati pergi memancing menaiki perahu.
Setelah menangkap sepuluh ikan besar, Lord Longyang mulai menangis.
Raja Anxi bertanya ada apa, dan Lord Longyang menjawab:
“Saya senang ketika saya hanya menangkap satu ikan."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR