13 Tahun Jeffrey Dahmer Tutup Rapat Kejahatannya, Ternyata Ini Bukti-bukti Mengerikan yang Ditemukan Polisi di Rumahnya

Khaerunisa

Editor

Penampakan salah satu sudur apartment Jeffrey Dahmer.
Penampakan salah satu sudur apartment Jeffrey Dahmer.

Intisari-Online.com - Korban Jeffrey Dahmer telah mencapai 17 orang ketika kejahatannya terungkap pada tahun 1991.

Korban pertama Jeffrey Dahmer adalah seorang remaja berusia 18 tahun yang baru lulus dari sekolah menengah bernama Steven Hicks.

Ia sedang menumpang ke konser rock ketika kemudian dibunuh Jeffrey Dahmer pada 18 Juni 1978.

Hingga kejahatan Jeffrey Dahmer terungkap, menghilangnya Steven Hicks tentu menjadi tanda tanya bagi keluarganya.

Mengutip The Sun pada tahun-tahun setelah Steven Hicks menghilang, keluarganya mempekerjakan seorang detektif swasta tetapi mereka tidak berhasil menemukannya.

Jeffrey Dahmer melakukan pembunuhan dengan kejam, dan juga menyembunyikan jejak pembunuhannya dengan rapi.

Dahmer membedah tubuh Steven di ruang bawah tanah di rumah keluarganya sebelum mengubur jenazahnya di taman.

Beberapa minggu kemudian, dia menggali tubuh dan melarutkannya dalam asam, di mana dia kemudian dapat menghancurkan tulang dengan palu godam dan menguburnya sekali lagi di halaman belakang rumahnya.

Tubuh korban pertama Jeffrey Dahmer itu pun tidak pernah ditemukan, sementara lebih banyak korban akan menyusul setelah kematian Steven Hicks dengan cara yang sama kejamnya.

Kejahatan Jeffrey Dahmer terungkap setelah calon korban kedelapanbelasnya berhasil meloloskan diri.

Adalah Tracy Edward yang pada 22 Juli 1991 berhasil melarikan diri dari apartemen Dahmer.

Polisi kemudian menemukannya berkeliaran dia jalan dengan borgol tergantung di pergelangan tangan pria itu.

Setelah bertemu dengan polisi di tengah pelariannya, Edwards mengarahkan polisi kembali ke apartemen Dahmer.

Apa yang ditemukan polisi di apartemen Jeffrey Dahmer saat itu menjadi bukti awal untuk mengungkap kekejian pembunuh berantai paling sadis itu.

Terlepas dari catatan kriminal dan banyak keluhan terhadap Jeffrey Dahmer sebelum penangkapannya pada tahun 1991, polisi gagal menyelidiki Dahmer.

Barulah ia tak dapat mengelak ketika Tracy Edwards melaporkannya dan polisi menemukan bukti-bukti perbuatannya yang mengerikan.

Saat petugas masuk ke apartemen Jeffrey Dahmer, mereka menemukan foto polaroid mengerikandi kamar tidurnya.

Secara total, 74 polaroid ditemukan. Mayoritas diambil di apartemen Dahmer.

Beberapa dari foto itu menunjukkan korbannya ketika mereka masih hidup, tetapi sebagian besar dari mereka adalah bagian tubuh korbannya yang terpotong-potong, sering diletakkan dalam posisi seksual.

Setelah menemukan foto-foto itu, polisi meminta bantuan, dan bahkan setelah membuka lemari es Dahmer, mereka menemukan kepala seorang pria kulit hitam yang terpenggal.

Jeffrey Dahmer, sosok yang dikenal sebagai pembunuh berantai paling sadis.
Jeffrey Dahmer, sosok yang dikenal sebagai pembunuh berantai paling sadis.

Mengutip history.com, ketika itu para tetangga memberi tahu detektif dan pers bahwa mereka telah merasakan bau busuk yang berasal dari apartemen, tetapi Dahmer menjelaskannya sebagai daging kadaluwarsa.

Pencarian penuh kemudian dilakukan dan penyelidik menemukan berbagai hal mengerikan lainnya.

Empat kepala terpenggal ditemukan di dapur Dahmer dan tujuh tengkorak di kamar tidurnya.

Sementara itu, lemari esnya berisi dua hati manusia dan sebagian otot lengan.

Lemari esnya berisi seluruh tubuh manusia, sekantong organ manusia dan sisa-sisa daging manusia.

Ditemukan pula barel asam klorida, yang digunakan Dahmer untuk melarutkan tubuh korbannya, serta berbagai alat.

Di tempat lain di apartemen Dahmer, penyelidik menemukan dua kerangka utuh, dua tangan yang terputus, dua penis yang terputus, kulit kepala mumi, dan drum asam berisi tiga batang tubuh.

Dahmer kemudian mengaku memasak dan memakan bagian dari korbannya dan mengatakan bahwa dia sedang mengumpulkan tengkorak untuk membentuk sebuah altar.

Menurut The American Journal of Forensic Medicine and Pathology, Dahmer mengambil foto polaroid sebagai momen penting dan "menemaninya".

Sementara itu, menurut pembunuh berantai paling sadis itu, altar akan dibuat untuk dirinya sendiri.

Dalam wawancara pengakuannya, Dahmer mengatakan bahwa dia "benar-benar terhanyut" oleh dorongannya untuk membunuh.

"Itu adalah keinginan yang tak henti-hentinya dan tidak pernah berakhir untuk bersama seseorang dengan biaya berapa pun. Seseorang yang tampan, sangat tampan. Itu hanya memenuhi pikiranku sepanjang hari," katanya.

Ia pun dalam sebuah sketsa, menunjukkan bagaimana akan menghiasi meja di ruang tamunya dengan tengkorak dan dupa dan menempatkan dua kerangka di kedua sisinya.

Berbicara untuk siapa altar itu didedikasikan, ia mengatakan untuk dirinya sebagai tempat meditasi.

"Saya sendiri ... Itu adalah tempat di mana saya bisa merasa di rumah."

"Jika [penangkapannya] ini terjadi enam bulan kemudian, itulah yang akan mereka temukan," katanya.

Dalam sebuah wawancara pada tahun 1993 dengan Inside, Dahmer mengatakan bahwa dia ingin "memiliki" korbannya secara permanen.

Jeffrey Dahmer dijatuhi hukuman 15 hukuman seumur hidup setelah penangkapannya.

Namun, hanya sekitar 3 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1994, ia tewas dibunuh oleh sesama narapidana.

Baca Juga: Bongkar Kekejian Jeffrey Dahmer, Inilah Korban Terakhir Pembunuh Berantai Paling Sadis Itu, Bagaimana Nasibnya?

(*)

Artikel Terkait