Intisari-Online.com - Sosok yang dikenal sebagai pembunuh berantai paling sadis di dunia, Jeffrey Dahmer, meninggal pada 28 November 1994.
Jeffrey Dahmer meninggal di penjara setelah kurang dari 3 tahun ia menjalani hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Columbia di Portage Wisconsin Amerika Serikat (AS).
Ia dipukul hingga tewas oleh sesama narapidana di penjara tersebut.
Setelah kematiannya, tubuhnya tak langsung dimakamkan sampai pelaku pembunuhnya, Christopher Scarver, dijatuhi hukuman.
Baru akhirnya pada September 1995, hampir setahun setelah kematiannya, tubuh Jeffrey Dahmer dikremasi.
Namun, tidak dengan otaknya yang dipertahankan dan diawetkan.
Meski sempat dipertahankan, pada Desember 1995, pengadilan memutuskan untuk otak Jeffrey Dahmer itu juga dikremasi.
Menurut Los Angeles Times, "Hakim Wilayah Columbia Daniel George membuat keputusannya selama satu jam sidang untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dengan otak."
Bagaimana tubuh dan otak Jeffrey Dahmer akhirnya dikremasi secara terpisah?
Rupanya setelah kematian Jeffrey Dahmer, orangtuanya sempat berbeda pendapat mengenai apa yang harus dilakukan dengan bagian tubuh pembunuh berantai paling sadis itu.
Melansir nationalworld, otak Jeffrey Dahmer diawetkan atas permintaan Joyce Flint, sang ibu.
Hal itu karena dia berharap para ilmuwan di Fresno State University di California bisa mempelajarinya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR