Intisari-Online.com – Perayaan Halloween yang biasanya menjadi malam kegembiraan menjadi benar-benar mencekam di Korea Selatan.
Tepatnya di Itaewon, salah satu kawasan terpopuler di Korea Selatan, dilaporkan 151 orang tewas akibat terinjak-injak dalam perayaan Halloween di kota itu.
Setiap tahun pada tanggal 31 Oktober, ketika gelap menyelimuti Bumi, jutaan orang di seluruh dunia keluar dengan pakaian seperti vampir, zombie, dan penyihir, lalu mereka pergi berkeliling dari rumah ke rumah.
Halloween adalah tentang ketakutan yang sedikit lembut, kostum kreatif, dan permen.
Halloween memiliki akar kuno, meskipun beberapa kebiasaan lama itu masih ada, sementara yang lain dihidupkan kembali, tetapi banyak dari tradisi lama yang sudah lama hilang.
Berikut ini tradisi Halloween yang terlupakan dari sejarah Inggris.
1. Samhain
‘Samhain’, yang berarti ‘akhir musim panas’ dalam bahasa Irlandia dan diucapkan ‘sarwin’, bagin bangsa Celtic kuno merupakan awal tahun dan awal musim dingin.
Hal itu dirayakan dari matahari terbenam pada tanggal 31 Oktober hingga matahari terbenam pada tanggal 1 November.
Bangsa Celtic percaya bahwa pada malam ini penghalang antara dunia orang hidup dan orang mati berada pada titik terlemahnya, akibatnya, roh jahat dan jiwa orang mati akan menyeberang.
Maka untuk mencegah roh-roh tersebut, topeng dipakai, lonceng dibunyikan, dan api dinyalakan.
Rumah dan bangunan lain dihiasi dengan tanaman hijau tertentu yang diyakini memiliki kekuatan pelindung, serta obor yang menyala pun dibawa.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR