Intisari-Online.com – Maraknya labu pada bulan kesepuluh itu bukan tanpa sebab.
Masyarakat di negara-negara yang disebut itu membutuhkan buah labu untuk dibuat sebagai hiasan dalam rangka merayakan pesta Halloween yang jatuh pada setiap tanggal 31 Oktober.
Labu yang dimaksud memang labu kuning, Cucurbita pepo, mirip dengan waluh, Cucurbita moschata, yang di negeri kita lumrah dikolak atau disayur.
Bulan Oktober adalah bulan labu. Di mana-mana labu. Di kantor, beranda rumah, toko kue, apalagi di pasar swalayan.
(Baca juga: Patut Ditiru, Dokter Gigi Ini Luncurkan Program Membeli Kembali Permen Halloween dari Anak-anak)
Pemandangan seperti itu biasa dijumpai terutama di negara macam Amerika Serikat, Kanada, ataupun negara-negara di Eropa menjelang pesta Halloween.
Tidaklah aneh kalau penanaman labu lalu berkembang menjadi kebiasaan, khususnya di AS dan Kanada, beberapa waktu menjelang pesta Halloween tiba.
Sebegitu mentradisinya sampai organisasinya pun ada. Namanya World Pumpkin Confederation (WPC) yang bermarkas di Collins, New York.
Kabar terakhir menyebutkan WPC beranggotakan sekitar 3.000 orang yang tersebar di 30 negara, antara lain Jepang, Australia, Zimbabwe, termasuk AS dan Kanada.
Bahkan mereka pun memiliki majalahnya sendiri yang bernama Espirit de Corps.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR