Intisari-Online.com – Ketika Ryan Weimer, 38, seorang perawat di Portland, Oregon, mengetahui bahwa anak pertamanya, Keaton, didiagnosis menderita atrofi otot tulang belakang pada usia sembilan bulan, ia khawatir anak laki-lakinya itu akan selamanya terbatas karena kecacatannya.
Bentuk distrofi otot mempengaruhi sel saraf motor di sumsum tulang belakang, dan ini dapat mengambil kemampuan Keaton untuk berjalan, makan, dan bahkan bernapas.
Weimer memutuskan untuk memberi anaknya kehidupan yang terbaik, itulah sebabnya, ketika Keaton berusia tiga tahun dan ia mengatakan kepada ayahnya bahwa ia ingin menjadi seorang bajak laut ketika Halloween, Weimer langsung mengeluarkan alat-alat pertukangannya.
(Baca juga: Labu dan Lentera si Jack di Pesta Halloween, Persembahan untuk Dewa Kematian dan Matahari)
Tidak hanya memberi anaknya topi bajak laut dan tutup mata yang sudah umum, Weimer membuat sebuah kapal bajak laut berkapasitas lima kaki di atas kursi roda Keaton.
Lengkap dengan layar hitam, peti harta karun, dan burung beo yang bertengger di tali pengikat.
Kostum Keaton tidak hanya menjadi berita utama di koran lokal, tetapi langsung mengubah cara pandang orang terhadapnya.
“Orang-orang melihat anak saya sebelum mereka melihat kecacatannya,” kata Weimer kepada Reader’s Digest melalui telepon.
“Ketika saya melihat itu saya tersedak dan segera pergi. Saya tahu bahwa ini adalah sesuatu yang harus saya lakukan agar keluarga lain dapat mengalaminya.”
Membuat kostum untuk Keaton menjadi tradisi tahunan bagi Weimer.
Setelah beberapa tahun, Weimer meningkatkan kemampuannya dengan berlangganan Stan Winston School of Character Arts, sumber pelajaran membuat seni seperti cyborg di film Terminator dan dinosaurus di Jurassic Park, atau makhluk lainnya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR