Musim Hujan Bikin Masuk Angin, Apakah Kerokan Sebagai Cara Efektif untuk Mengatasinya?

K. Tatik Wardayati

Penulis

Ilustrasi pengobatan masuk angin dengan kerokan
Ilustrasi pengobatan masuk angin dengan kerokan

Intisari-Online.com – Memasuki musim hujan, rupanya banyak orang yang mengalami masuk angin, karena cuaca masih sering berubah-ubah.

Salah satu pengobatan tradisional yang familiar dilakukan oleh orang Indonesia ketika mengalami gejala masuk angin adalah kerokan.

Tak heran bila banyak orang menganggap bahwa kerokan membuat badan terasa lebih bugar hingga dapat mengatasi gejala masuk angin.

Tapi, apakah kerokan benar-benar sebagai cara yang efektif untuk mengatasi masuk angin dari segi medis?

Kerokan lebih dikenal sebagai pengobatan tradisional masyarakat Jawa dengan menggunakan benda tumpul misalnya koin yang digosokkan ke permukaan kulit.

Penggunaan benda tumpul pipih seperti koin itu diolesi dengan pelumas berupa minyak pijat, minyak aromaterapi, minyak esensial, atau balsam yang memberikan sensasi hangat.

Kemudian badan dikerok dengan gerakan satu arah, lalu muncullah pola tulang rusuk berwarna merah.

Konon, bila pola merah atau keunguan itu terlihat jelas, itu berarti semakin banyak angin yang terperangkap di dalam tubuh.

Mengutip Kompas.com yang melansir dari WebMD, teknik tersebut mirip dengan pengobatan tradisional China yang disebut gua sha.

Metode pengobatan tradisional China tersebut digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan seperti nyeri otot atau bagian tubuh yang terasa tegang, dengan bantuan tekanan pada area kulit terluar.

Dalam pengobatan tradisional China, dikenal aliran energi yang disebut sebagai qi atau chi.

Ketika aliran energi tersebut tersumbat, efeknya terasa nyeri atau orang akan mengalami penyakit tertentu.

Maka penggunaan teknik pengobatan tradisional gua sha, energi qi atau chi yang tersumbat itu, diyakini akan kembali lancar sirkulasinya sehingga sakit atau penyakit yang diderita orang tersebut akan mereda.

Tujuan pengobatan tradisional gua sha ini untuk memperlancar sirkulasi darah agar kembali lancar.

Ada beberapa metode fisioterapi yang juga menggunakan teknik yang mirip dalam membantu melancarkan kembali sirkulasi jaringan lunak dengann memberikan banyak tekanan.

Maka diyakini ada korelasi antara tidak enak badan akibat masuk anign dengan kerokan yang membuat badan menjadi terasa bugar kembali.

Itu karena sirkulasi darah dan minyak hangat yang dibalurkan pada tubuh membuat seseorang lebih nyaman.

Meski perlu penelitian lebih lanjut terkait tentang kerokan dan masuk angin ini

Namun, menurut sebuah tinjauan berdasarkan fakta medis, bekas kemerahan yang terlihat setelah kerokan bukanlah pertanda masuk angin.

Faktanya, munculnya kemerahan pada kulit setelah kerokan itu karena pecahnya pembuluh darah kapiler atau pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit.

Semakin kuatnya gosokan atau tekanan pada permukaan kulit yang pecah, maka bekas tanda merah yang muncul pada permukaan kulit pun akan semakin terlihat jelas, bahkan terlihat merah keunguan.

Itu berarti bahwa bekas kerokan bukanlah pertanda masuk angin, tetapi akibat tekanan atau gosokan yang terlalu keras.

Tips kerokan

Dalam istilah medis, sebetulnya tidak mengenal penyakit masuk angin.

Gejala badan tidak enak atau perut terasa mual adalah kondisi karena sistem imunitas yang menurun.

Namun, apabila kerokan menjadi salah satu cara agar badan menjadi lebih bugar, tak ada salahnya melakukkan kerokan dengan teknik yang benar.

Beberapa tips berikut ini bisa diterapkan ketika mempraktikkan kerokan.

-Lakukan kerokan di area tubuh yang disarankan saja, seperti leher, bahu, punggung, atau di lengan.

-Gunakan minyak aromaterapi atau balsam yang mengandung peppermint atau champor yang memberikan sensasi hangat dan nyaman di tubuh.

-Lakukan kerokan secara perlahan dan lembut, sebaiknya hindari tekanan berlebihan karena dapat membuat kulit iritasi.

-Cobalah sesekali untuk menambahkan sedikit pijatan dengan jari-jari agar tubuh merasa lebih rileks.

Gejala masuk angin seperti mual atau perut kembung bisa diatasi dengan bantuan minyak aromaterapi yang telah disebutkan tadi.

Tambahkan sedikit pijatan agar merasa nyaman dan sirkulasi darah menjadi lancar.

Namun, bila gejala masuk angin yang dimaksud tidak juga mereda, bahkan terdapat gejala lain seperti demam, nyeri, muntah, dan lainnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis yang sebenarnya.

Baca Juga: Titik Pijat Masuk Angin yang Harus Anda Ketahui, Bisa Jadi Refleksi Perut Kembung dan Masuk Angin

Baca Juga: 6 Titik Pijat Masuk Angin untuk Meredakan Gejala yang Anda Alami

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait