Intisari-Online.com -Adolf Hitler dikenal sebagai salah satu diktator paling ditakuti di dunia.
Adolf Hitler adalah seorang politikus Jerman yang menjadi diktator Jerman dari tahun 1933 hingga kematiannya pada tahun 1945.
Lalu Adolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan sebagai pemimpin Partai Nazi, menjadi kanselir pada tahun 1933 dan kemudian mengambil gelar Führer und Reichskanzler pada tahun 1934 .
Ketika sedang berperangdalam Perang Dunia II, Hitler pernah marah ketika tahu salah seorang anggota keluarganya memberontak melawannya.
Lebih buruk lagi, anggota keluarga itu berjuang untuk Amerika Serikat (AS).
Siapakah dia?
Dilansir darithevintagenews.com pada Sabtu (22/10/2022), anggota keluarga Hitler yang dimaksud adalah keponakannya yang bernamaWilliam Patrick Hitler.
William Patrick Hitler lahir di Liverpool pada tahun 1911, putra dari kakak tiri Hitler, Alois Hitler Jr. (mereka memiliki ayah yang sama) dan seorang wanita Irlandia, Bridget Dowling.
Keduanya bertemu di Dublin, di mana Alois adalah seorang pekerja dapur keliling, meskipun dia mengaku sebagai pengusaha hotel yang kaya.
Istrinya meninggalkan Aloispada tahun 1914 karena menolak untuk pergi ke Jerman bersamanya.
LaluAlois memiliki putra lagi dari wanita lain. Wanita itu meninggal di Front Timur. Namun anaknya William, selamat.
Pada tahun 1929, Alois memanggil William. Saat itulaj dia bertemu pamannya, Adolf, di rapat umum Partai Nazi.
Tahun berikutnya, Adolf Hitler yang akan segera menjadi diktator mengirimi keponakannya sebuah foto bertanda tangan.
Pada tahun 1933, Adolf Hitler menjadi diktator di Jerman, dan William pergi ke sana untuk melihat apakah dia dapat mengambil manfaat darikoneksi pamannya.
Pamannya memberinya serangkaian pekerjaan, dari teller bank hingga penjual mobil, tetapi ini tidak memuaskan William.
Seperti darah Hitler yang mengalir di tubuhnya, William kemudianmulai mengancam pamannya dengan pengungkapan publik rahasia keluarga kecuali dia mendapat posisi yang sesuai.
Karena tak mempan, William punmeninggalkan Jerman dan kembali ke Inggris.
Namun, saat itu tahun 1938-1939, Inggris telah bergabung dengan kubu anti-Hitler.
William tidak dapat menemukan pekerjaan dan bahkan tidak diizinkan masuk ke angkatan bersenjata Inggris karena ikatan keluarganya denganAdolf Hitler.
Beruntung bagi William Patrick, penerbit terkenal Amerika William Randolph Hearst mengundang dia ke Amerika Serikat untuk tur kuliah.
Ketika perang pecah pada September 1939, William tetap berada di AS.
Sekali lagi William mencoba untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi dengan namanya, itu tidak mudah.
Dia mencoba bergabung dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, tetapi ditolak karena dia berada di Inggris.
Akhirnya, pada tahun 1944, dia menulis kepada Presiden Roosevelt, menyatakan ingin membantu dalam perang ini.
Akhirnya, FBI membebaskannya dan dia bergabung dengan Angkatan Laut AS pada Maret 1944.
Williambertugas melayani orang-orang yang terluka selama perang,
Ketika perang berakhir, dia akhirnya memutuskan akan lebih baik untuk mengubah nama belakangnya, dan menjadi "William Patrick Stuart-Houston."
Dia menikahi Phyllis Jean-Jacques dan memiliki empat anak laki-laki.
Pasangan itu tinggal di Patchogue, Long Island dan William menjalankan perusahaan analisis darah kecilnya sendiri. Dia lalu meninggal pada tahun 1987.
Salah satu putranya, Howard, menjadi agen khusus di Divisi Kriminal IRS milik Amerika Serikat (AS).
Namun tidak satu pun dari mereka berniat mengikuti jejak keturunan Hitler.
Baca Juga: Sama-sama Narapidana, Mengapa Christopher Scarver Membunuh Jeffrey Dahmer?