Pengantin pria tidak ikut makan, tapi hanya diam memperhatikan, setelah selesai, keduanya minum bersama-sama.
10. Sampai sejauh ini, orangtua pengantin pria belum terlihat, demikianlah adat Yogyakarta.
Setelah ritual dhahar klimah¸barulah orangtua pengantin wanita menjemput orangtua pengantin pria atau besan, yang dilakukan di pintu gerbang atau tarub.
Mereka saling berjabat tangan, lalu masuk ke tempat pahargyan, yang sudah dihadiri tamu, sebaiknya ibu berjalan berdampingan dengan ibu, dan bapak dengan bapak.
Sewaktu akan duduk, orangtua pengantin wanita mengantarkan besarn duduk di sebelah kiri pengantin wanita, baru orangtua pengantin wanita duduk di sebelah kanan pengantin pria.
11. Ritual selanjutnya adalah sungkem. Biasanya dilakukan dengan cara pengantin setengah berlutut atau jongkok di depan orangtuanya, menyembah, lalu kedua tangan pengantin menyangga lutut kanan orangtuanya dan mencium lutut tersebut.
Kedua tangan orangtua ditumpangkan pada bahu pengantin untuk memberi berkat. Terakhir, pengantin menyembah lagi.
Demikian rangkaian ritual panggih dalam rangkaian tradisi pernikahan adat Yogyakarta.
Baca Juga: Bagaimana Hitung Weton Jawa Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono?
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR