Intisari-Online.com-Hal yang lumrah pada era peradaban kuno bagi para penguasa danelite masyarakat untuk memiliki gundik atau selir.
Tujuan memiliki gundik atau selir yakni untukmeningkatkan prestise pria, salah satunya melalui kemampuannya untuk menghasilkan anak.
Meski begitu,kepemilikan akan gundik jugakesempatan tak terbatas untuk memanjakan hasrat seksual mereka.
Salah satu tugas penting kaisar di Kekaisaran China yakni agar punya anak laki-laki sebagai pewaris takhta.
Untuk tujuan ini, para kaisar Kekaisaran China mempunyai banyak sekali harem.
Ada hierarki di sana dan secara umum mengenal tiga tingkatan: ratu, permaisuri, dan selir.
Selain itu, para kasim yang melayani para wanita kekaisaran ini dapat dianggap sebagai bagian dari harem ini juga.
Pemilihan Selir
Selama Dinasti Ming (1368-1644 M), ada sistem resmi untuk memilih selir.
Proses seleksi akan berlangsung di dalam 'Kota Terlarang' setiap tiga tahun.
Kandidat berusia antara 14 hingga 16 tahun dan dipilih berdasarkan latar belakang, kebajikan, perilaku, karakter, penampilan, dan kondisi tubuh mereka.
Kasim menjadi satu-satunya pria yang diizinkan berada di sana.
Tugasnya yakni untuk memastikan bahwa setiap anak yang lahir di harem adalah anak dari kaisar.
Laki-laki manapun tidak diizinkan untuk melayani wanita dari harem kaisar, kecuali para kasim, pria yang telah dikebiri, sehingga membuat mereka impoten.
Sepanjang sejarah Kekaisaran Tiongkok, kasim bertugas melayani keluarga kekaisaran, termasuk sebagai pelayan di harem.
Jauh dari sekadar pelayan, para kasim biasanya juga menginginkan posisi kekuasaan dan kekayaan dengan melibatkan diri mereka dalam politik harem.
Selama Dinasti Ming (1368–1644), ada 100.000 kasim yang melayani kaisar dan haremnya.
Banyak selir mengalami nasib yang menyedihkan ketika kaisar mereka meninggal.
Mereka dikorbankan, seringkali dikubur hidup-hidup, untuk menemani tuan mereka di alam baka.
Hierarki di Harem
MelansirAncient Origins, di puncak hierarki harem Kekaisaran China adalah ratu, yang merupakan 'istri resmi' Kaisar.
Ratu adalah sosok yang paling dihormati karena dianggap sebagai 'ibu dunia'.
Hanya ada kaisar dan ratu yang posisinya di atas permaisuri, semua orang harus mematuhi perintahnya.
Di bawah ratu adalah permaisuri. Jumlah dan pangkat mereka berbeda-beda menurut dinasti yang berkuasa.
Di bawah permaisuri ini adalah selir, dan jumlah ini bervariasi menurut masing-masing kaisar.
Menurut Ritus Zhou, seorang kaisar dapat memiliki hingga 9 selir tingkat tinggi, 27 selir tingkat menengah dan 81 selir tingkat rendah.
Namun, selama Dinasti Han (206 SM – 220 M), tidak ada batasan yang ditetapkan untuk jumlah permaisuri yang bisa dimiliki Kaisar, dan selama pemerintahan Kaisar Huan dan Kaisar Ling, ada lebih dari 20.000 wanita yang tinggal di istana.
(*)