Dorongan Ferdy Sambo membuat posisi Brigadir J atau Yosua berada di dekat tangga berhadapan dengan Bharada E.
Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal berada di belakang Ferdy Sambo dan Bharada E.
Sementara Putri Candrawathi, berada di kamar yang jaraknya 3 meter dari lokasi kejadian.
Jaksa membeberkan, Yosua yang didorong Ferdy Sambo menyikapi tanpa perlawanan.
Lalu, Ferdy Sambo perintahkan Brigadir J atau Yosua untuk jongkok.
Brigadir J atau Yosua menurutinya ia jongkok, lalu mengangkat kedua tangannya sambil berkata, "ada apa ini?" baca jaksa.
Pertanyaan Brigadir J kemudian direspon Ferdy Sambo dengan perintahkan Bharada E untuk menembaknya.
"Woy! Kau Tembak! Cepat kau tembak! Cepat Woy!!!," kata Jaksa meniru Ferdy Sambo saat memberikan perintah Bharada E untuk tembak Brigadir J.
Bharada E kemudian mengarahkan senjata api Glock-17 nomor MPY851 ke tubuh Brigadir J sebanyak 3-4 kali.
Brigadir J kemudian terkapar bersimbah darah, Ferdy Sambo lalu menghampirinya di dekat tangga depan kamar mandi dalam keadaan terlungkup tapi masih bergerak.
"Lalu untuk memastikan benar-benar tak bernyawa lagi, Ferdy Sambo yang sudah mengenakan sarung tangan menggenggam senjata api menembak sebanyak dua kali tepat di kepala belakang Brigadir J, hingga korban meninggal dunia," kata Jaksa.
Dalam dakwaan itu tembakan Ferdy Sambo mengakibatkan kerusakan dasar tulang tengkorak, tulang dasar rongga bola mata hingga kerusakan pada batang otak.
Source | : | KompasTV |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR