Intisari-Online.com – Weton Jawa hari ini, tanggal 16 Oktober 2022, jatuh pada weton Minggu Kliwon, dengan mongso Kalima, dan wuku Watugunung.
Menurut perhitungan Primbon Jawa, kelahiran hari Minggu memiliki nilai neptu 5, sedangkan pasaran Kliwon memiliki nilai neptu 8.
Itu berarti jumlah neptu weton Jawa dari weton Minggu Kliwon adalah 13.
Berdasarkan primbon Jawa, kelahiran weton Minggu Kliwon memiliki watak lakuning lintang atau layaknya bintang, yang termasuk orang yang introvert atau tertutup.
Meskipun kelahiran weton Minggu Kliwon itu pendiam, tetapi mereka cukup banyak kawan, karena sifatnya yang suka membantu dan dermawan.
Mereka kelahiran weton Minggu Kliwon juga tidak mau usil dengan orang lain karena memiliki hati yang bersih, itulah mengapa mereka memiliki banyak teman.
Mereka juga termasuk sederhana, pemaaf, dan bertanggung jawab.
Dalam primbon Jawa sering dikaitkan dengan sifat pendeta yang arif dan bijaksana.
Tetapi, mereka memiliki sifat buruk seperti jorok, terlalu mudah percaya dengan orang baru sehingga sering kena tipu, angkuh, ambisiuis, dan tega tersakiti
Weton Minggu Kliwon termasuk dalam rakam Mantri Sinaroja, yang berarti memperoleh kemuliaan, mampu menjalankan tugas, namun mereka angkuh.
Dalam Pancasuda, wetong Minggu Kliwon berada di bawah naungan Lebu Katiup Angin, yang berarti cita-citanya sering tidak kesampaian, hartanya sering habis.
Mereka juga berada di bawah naungan Gigis Bumi, yang berarti berhati longgar, pemomong, dan sabar.
Mongso Kalima, Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad, untuk mereka yang lahir pada 14 Oktober hingga 9 November.
Kelahiran Mongso Kalima, Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad, untuk mereka yang lahir pada 14 Oktober hingga 9 November.
Mongso Kalima itu hawanya sejuk dan cuaca syahdu, karena langit diselimuti dengan mendung, bahkan sering turun hujan, dengan curah hujan yang serin gpula sangat lebat.
Mangsa Kalima ini dikuasai oleh Batara Asmara, yang lama orbitnya 27 hari, maka sifat, tingkah laku, bahkan keberuntungannya sangat dipengaruhi oleh Batara Asmara.
Batara Asmara adalah dewa kesenangan an keberuntungan, namun sebelum kesenangan itu datang, datanglah terlebih dahulu godaan yang berupa gangguan-gangguan yang tidak menyenangkan.
Jika orang itu tabah, maka kesenangan dan keberuntungan segera menggantikan derita itu.
Pengaruh Batara Asmara pada orang yang lahir dengan mongso Kalima, adalah kewibawaan, harga diri, bekerja dengan diam-diam tetapi sukses.
Oleh karena itu, orang yang terlahir dalam mongso Kalima biasanya orang-orang yang pendiam, namun mereka dapat memberikan nasihat bagi orang yang membutuhkan, pandai menyimpan rahasia, sehingga banyak kawan yang mempercayai untuk sesuatu rahasia.
Penampilan mereka penuh misteri, hal itu karena mereka lebih senang bekerja secara diam-diam, perkataannya penuh arti dan kepastian.
Mungkin yang belum mengenal orang kelahiran mongso Kalima, terasa sangat kaku bergaul dengannya, segalanya tampak sangat tertutup, tetapi bila sudah mengenalnya lebih lama, maka terasa suatu hubungan persahabatan yang baik dan penuh canda, bahkan enak diajak untuk berbincang-bincang.
Sesuatu yang luar biasa bagi kelahiran mongso Kalima adalah ketabahan hati, dalam menghadapi kehidupan penuh dengan rasa percaya diri, jarang mengeluh, dan tidak pernah menyerah bila menghadapi kesulitan apa pun bentuknya.
Istimewanya lagi, ketika mereka mengalami suatu kesulitan, maka akan menemukan suatu jalan untuk mengatasi kesulitan itu, dan berhasil!
Bagi orang kelahiran mongso Kalima, tidak ada hal-hal yang dianggapnya sulit dan luar biasa, semua masalah dan kehidupan ini, dihadapinya dengan gembira dan tidak pernah berkeluh kesah.
Berdasarkan Primbon Jawa, mereka yang lahir pada wuku Watugunung, berada di bawah naungan Bethara Antaboga dan Batari Nagagini, yang berarti senang tinggal di alam untuk bertapa serta senang bertualang dalam asmara.
Mereka juga senang berada di tempat yang sunyi, jika menjadi pendeta, mendapat kehormatan, senang bersemedi, serta sering bersedih hati.
Mereka kelahiran wuku Watugunung digambarkan rupawan, tinggi budinya, dan tidak suka pada keramaian, namun terlihat angkuh, dan cemburuan.
Bahaya yang bakal dihadapinya adalah dianiaya.
Untuk itu memberikan sedekah berupa ketupat dan juadah, serta makanan bermacam-macam rasa, mulai dari yang manis, asin, asam, sepet, pedas, dan pahit.
Saat wukunya berjalan selama tujuh hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke timur.
Wuku Watugunung, saat baik untuk mencari penyembuhan, menanam, berteman, dan berbesanan.
Namun, tidak baik untuk membuat pagar pekarangan dan menyimpan harta benda.
Baca Juga: Weton Jawa Hari Ini, Weton Sabtu Wage, Lebih Suka Menyendiri, Tapi Punya Bakat Memimpin
Baca Juga: Hitung Weton Jawa; Kenali Watak Lahir Berdasarkan Mongso Kelahiran
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari