Hitungan Weton Jawa Dedi Mulyadi, Berwibawa, Wawasannya Luas, Benci Ketidakadilan

K. Tatik Wardayati

Editor

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi

Intisari-Online.comHitungan weton Jawa Dedi Mulyadi, salah satu yang disebut-sebut masuk dalam bursa bakal calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024.

Dedi Mulyadi adalah politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Purwakarta, sebelumnya Dedi Mulyadi menjabat sebagai bupati Purwakarta.

Dedi Mulyadi lahir pada tanggal 11 April 1971, yang menurut perhitungan Primbon Jawa, jatuh pada weton Minggu Wage, dengan mongso Kasadasa, dan wuku Kuningan.

Dalam hitungan Jawa, hari Minggu memiliki nilai neptu 5, sedangkan pasaran Wage memiliki nilai neptu 4.

Maka, kelahiran weton Minggu Wage memiliki jumlah neptu weton Jawa 9, angka inilah yang menjadi acuan untuk meramal dalam Primbon Jawa.

Menurut Primbon Jawa, kelahiran weton Minggu Wage memiliki watak Lakuning Angin, atau layaknya angin, yang berarti pandai membuat orang senang, dan menjadi penyejuk untuk orang-orang yang ada di sekitarnya.

Mereka jarang sekali marah, namun menakutkan kalau sudah amarahnya muncul.

Mereka yang lahir pada weton Minggu Wage juga termasuk cerdas dan penurut, selalu ingin lebih unggul dibandingkan dengan orang lain yang ada di sekitarnya, dan akan cemburu bila ada yang lebih mengungguli.

Weton Minggu Wage termasuk dalam rakam Demang Kadhuruwan, yang berarti sering mendapat perkara, namun suka membantah.

Terkadang mereka juga memiliki sifat yang angkuh, dan memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain, yang membuat mereka sering membantah karena punya alasan yang kuat.

Mereka yang lahir pada weton Minggu Wage juga sering menjadi orang yang sering was-was dan curigaan terhadap sesamanya

Kelahiran Weton Minggu Wage berada di bawah naungan Sumur Sinaba, yang berarti memiliki wawasan yang luas, dan bisa menjadi sumber orang mencari ilmu.

Mongso Kasadasa, Gedhong Minep Jroning Kayun, untuk mereka yang lahir pada tanggal 27 Maret sampai dengan 19 April.

Saat ini adalah perubahan musim dari musim hujan ke musim kemarau, dengan candranya Gedong Minep Jroning Kayun, yang artinya ‘Pintu Gerbang Tertutup di Dalam Hati’, yang dipengaruhi Resi Bisma.

Mereka yang terlahir pada mongso Kasadasa dipengaruhi Resi Bisma, yang mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, baik terhadap keluarga maupun lingkungannya, serta kesadaran bermasyarakatnya sangat tinggi.

Mereka sangat membenci ketidakadilan, berani mendobrak segala sesuatu yang dianggapnya mengkorup norma perikemanusiaan, bila dibutuhkan rela mempertaruhkan harta maupun kedudukannya demi membela kebenaran.

Mereka yang lahir pada mongso Kasadasa adalah orang yang mandiri, tidak mau diperingah, dan sulit tunduk kepada kemauan orang lain, dalam kehidupan nyata mereka angkuh dan mudah tersinggung, tetapi agak pemalu.

Pendapat mereka tidak bisa diubah orang lain, dan bila benci pada seseorang maka dendam itu tidak dapat terbalaskan.

Tetapi mereka senang membela yang lemah, kalau itu dirasakan benar baginya, karena kepekaan perasaannya, hati yang keras dan pemalu, mereka sering jadi korban perasaan, sering sakit hati.

Pada umumnya, mereka yang lahir pada mongso Kasadasa memiliki kecerdasan yang luar biasa, cepat dalam memecahkan suatu perkara dan pekerjaan yang pelik dan muskil.

Keberanian serta kecerdasannya itulah yang mengangkat mereka ke puncak karier mereka, banyak orang yang kagum, mereka tekun bekerja apalagi bila pekerjaan itu pilihannya.

Berdasarkan Primbon Jawa, kelahiran wuku Kuningan di bawah Bethara Indra, yang berarti melebihi sesama tinggi derajatnya.

Mereka kelahiran wuku Kuningan sangat rupawan, tinggi budinya dan teliti, selalu menghindari keramaian, cepat dalam bekerja, namun lekas marah dan pemalu, tapi dikenal hemat.

Bahaya yang bakal mereka hadapi adalah dikeroyok.

Maka disarankan memberikan sedekah berupa nasi kukus dengan beras senilai zakat fitrah, dengan lauk daging kerbau yang serba digoreng.

Saat wuku berjalan selama tujuh hari, sebaiknya menghindari bepergian menuju arah barat.

Wuku Kuningan merupakan waktu yang baik untuk menjalin persaudaraan, mencari nafkah, serta menolong orang.

Namun tidak baik untuk menanam, memperindah rumah, atau menikahkan anak.

Apa yang tercantum di atas merupakan ramalan dari Primbon Jawa, yang boleh saja tidak Anda percayai, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan melestarikan budaya bangsa.

Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Sandiaga Uno, Susah Ditebak, Berwibawa, Pandai Diplomasi, dan Berkecukupan

Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Muhaimin Iskandar, Pemberani, Tenaga Kuat, dan Penasihat Orang di Sekelilingnya

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait