Intisari-Online.com - Harem kekaisaran era Ottoman merupakan kumpulan istri, pelayan, dan selir sultan, yang jumlahnya bisa mencapai ratusan.
Para wanita di harem dibedakan menjadi beberapa kelas.
Kelas pertama yakni 'odalisque,' yang secara kasar diterjemahkan dari bahasa Turki menjadi pelayan kamar.
Mereka juga kadang-kadang disebut sebagai ikbal, dan meskipun harus cantik, mereka harus memiliki beberapa kualitas lebih untuk bisa berada di dalam kelas tersebut.
Mereka harus punya kepribadian dan bakat yang tulus.
Kategori kelas yang kedua yakni 'gedik,' mereka ditugaskan untuk melayani Sultan dengan makanan ringan di malam hari.
Lalu tingkat yang terendah adalah pelayan yang punya tugas sama seperti gedik, tapi belum sah karena belum disetujui.
Semua wanita di dalam Harem bukanlah budak dan sebagian besar istri Sultan senang hidup bebas di dekat selirnya.
Karena para istri telah diterima dalam pernikahan atas kehendak bebas mereka, mereka merupakan manusia bebas.
Harem seorang Sultan melayani dengan berbagai cara, bahkan yang tinggal di harem ada yang akhirnya memegang kekuasaan dan punya hak kemerdekaan sendiri.
Namun juga keliru jika menganggap harem sebagai tempat pemberdayaan perempuan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR