Ketidaksuburan disebabkan oleh penyakit menular seksual yang ditularkan oleh Rudolf, yang menyebabkan dia, dan menderita gejala yang menyakitkan.
Selama ini pula Rudolf terlihat dekat dengan Mitzi Kaspar dan banyak wanita lain, meskipun wanita lain hanyalah penaklukan yang dicatat dalam daftar, namun Mitzi lebih dari itu.
Dia menemani Putra Mahkota dalam manuver militer dan perjalanan untuk mengunjungi kepala negara lainnya, dan itu menjadi pemandangan umum untuk menemukannya di tenda atau kamarnya dalam perjalanan ini.
Hubungan antara Rudolf dan Mitzi lebih dari sekadar hubungan seksual, bahkan wanita itu disebut sebagai cinta dalam hidupnya.
Bisa dilihat bagaima Rudolf menghujani Mitzi dengan hadiah bahkan memberinya sejumlah besar uang untuk membeli rumah.
Pada tahun 1888, kondisi mental Rudolf memburuk dengan cepat.
Dia dikenal karena sangat emosi dan suasana hatinya yang depresi, tetapi ini karena sesuatu yang lain.
Putra Mahkota itu minum banyak dan bergantung pada obat-obatan untuk meringankan rasa sakit dari penyakit kelaminnya, yang memperburuk suasana hatinya.
Rudolf menjadi terobsesi dengan kematian dan terus berbicara tentang bunur diri, bahkan mungkin menembak istrinya juga, tetapi tidak ada yang menganggapnya serius.
Suatu hari, Rudolf mendekati Mitzi dan memintanya untuk melakukan perjalanan bersamanya di mana mereka berdua bisa mengakhiri hidup mereka dalam perjalanan bunuh diri.
Mitzi yang ketakutan langsung menuju ke kepala polisi Wina dan melaporkan ini.
Polisi menolak Mitzi dan mengatakan mereka tidak akan mendekati Kaisar dengan berita dari ‘wanita dengan reputasi yang diragukan’.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR