Intisari-Online.com - Bulan Puasa datang sebentar lagi. Salah satu kesibukan yang biasa dilakukan ketika Bulan Puasa adalah berbuka bersama; bersama teman-teman satu pekerjaa; bersama keluarga besar; bersama teman sekolah; dan lain sebagainya. Lalu, apa yang mesti kita lakukan jika teman mengundang berbuka puasa?
Threes Emir, seorang penulis buku dan pengajar etiket, menuturkan bahwa ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menyikapi undangan: bagaimana menolak—jika ada janji lain, bagaimana menyanggupi, juga bagaimana berpakaian.
Menolak Undangan
1. Bila undangan disampaikan melalui SMS/BBM/WA, maka sebaiknya kita juga membalasnya melalui media yang sama. Gunakan kalimat pendek namun jelas dan tulis alasan ketidahadiran.
2. Bila undangan disampaikan melalui telpon, kita perlu juga menelepon si pengundang seraya meminta maaf tidak dapat hadir.
3. Apabila alasan kita tidak hadir disebabkan kesehatan, sebaiknya jelaskan juga. Misalnya, “Maaf, saya masih dalam masa pemulihan setelah keluar dari RS.”
Menghadiri undangan berbuka
Nah, apabila kita menghadiri undangan yang, hal-hal di bawah ini juga perlu diperhatikan.
1. Hindari datang tepat waktu, namun usahakan kita sudah berada di tempat 30-45 menit sebelum jam yang tertera dalam undangan.
2. Waktu yang masih lowong (artinya sebelum acara secara resmi dimulai) dapat kita pergunakan untuk menyapa tamu undangan lain dan berbincang hal-hal ringan.
3. Ikuti acara yang telah disusun si pengundang dengan saksama.
4. Pada saat mengambil hidangan, mulailah dengan kue-kue dan minuman hangat terlebih dahulu untuk ‘menyiapkan’ perut kita.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR