Intisari-Online.com- PermaisuriCiximerupakanperempuan paling kuat dalam sejaran China.
Sebagai seorang janda, dia memerintah sebagai wali untuk putranya yang menjadi kaisar pada usia lima tahun.
Satu hal yang menjadi ciri khasnya yakni bahwaCixiselalu mengenakan pelindug kuku yang mencolok sepanjang 15 sentimeter yang sangat mahal.
Cixijuga membantu mengubah China menjadi kekuatan yang lebih modern.
Di Tiongkok kuno,baik pria maupun wanita dari kelas atas, terutama sastrawan, memanjangkan kuku mereka sebagai simbol kekayaan.
Jika seseorang memiliki kuku yang panjang, hal itu menunjukkan bahwa iatidak harus melakukan pekerjaan kasar.
Kuku panjang dianggap begitu berharga hingga beberpa pemimpinmembuktikan komitmen mereka terhadap kerajaan dengan mengorbankan kuku mereka.
Kuku jari-jari Cixi sendiri begitu terawat, dirapikan dan diwarnai sehingga menjadisimbol pemerintahan elit Qing yang suka kemewahan.
Pentingnya kuku juga menyebabkan tradisi dan takhayul seputar pemangkasannya.
Di dinasti Tang, dokter terkenal Sun Simiao menyimpulkanbahwa kuku jari seseorang hanya boleh dipotong pada lima hari tertentu setiap tahun, dihitung menurut kalender kuno yang digunakan pada waktu itu.
Ketika seseorang meninggal, kuku merekan dipotong dan dikubur bersama mereka.
(*)