Beberapa tahun kemudian Virginia meninggal, meninggalkan Edgar.
Kematian Virginia membuat Poe tidak stabil, memaksanya untuk menggunakan alkohol semakin sering.
Edgar akhirnya kembali ke Richmond di mana ia memulai hubungan dengan tunangan pertamanya, Elmira Royster.
Saat alkohol terus menjadi konsumsi Poe, dia mulai bertingkah aneh di tempat umum.
Di Baltimore pada 3 Oktober 1849 penulis ditemukan berjalan di jalan-jalan, mengigau dan tertekan.
Poe segera dibawa ke Washington Medical College hingga dia kemudian meninggal.
Pada 7 Oktober 1849 Edgar Allan Poe meninggal dunia.
Sumber mengatakan bahwa Poe tidak pernah cukup koheren untuk menjelaskan bagaimana dia berakhir dalam keadaan dia berada.
Kematian Poe didiagnosis sebagai "kemacetan otak," tetapi penyebab kematian masih tetap menjadi misteri.
Kata-kata terakhir yang pernah dia ucapkan adalah “Tuhan, tolonglah mengapa jiwa ini malang.”
Edgar Allan Poe tidak pernah meraih kesuksesan finansial sebagai penulis, tetapi namanya tetap hidup.
Salah satu dari sedikit penulis yang karyanya tetap relevan hingga saat ini, Edgar Allan Poe dianggap sebagai salah satu penulis terhebat Amerika.
Baca Juga: Inilah Biografi Chairil Anwar, Penulis Puisi 'Aku' yang Terkenal
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR