Advertorial
Intisari-online.com -Bob Woodward, penulis dan veteran jurnalis telah melakukan 18 wawancara dengan Presiden AS Donald Trump.
Semua wawancara tersebut dirangkum dalam bukunya berjudul "Rage".
Sementara buku itu sudah mulai rilis, publik diramaikan dengan momen di balik layar yang tunjukkan siapa Donald Trump sesungguhnya.
Melansir CNN, beberapa kali Trump serius dan sangat fokus.
Ia paparkan detail hebat mengenai caranya menangani virus Corona dan sistem senjata nuklir baru yang statusnya masih rahasia.
Sementara di wawancara lain, Trump terlihat berusaha pamer terhadap bob Woodward.
Ia berikan tur pribadi Gedung Oval, kemudian mendiskusikan preferensinya terkait kalung panjang.
Serta ia sampai tunjukkan kepada Woodward kantor rahasia di Gedung Oval, yang sampai buat Trump tersenyum mengejek dan sebutnya "Kamar Monica".
Monica yang dimaksud adalah Monica Lewinsky, wanita yang pernah magang di Gedung Putih dan miliki hubungan gelap dengan mantan Presiden Bill Clinton pada 1995-1996.
Jadi yang ia maksud dengan kamar itu adalah kamar tersebut merupakan tempat Bill Clinton dan Monica Lewinsky sering bertemu.
Ia bahkan meminta fotografer Gedung Putih untuk memotret keduanya di Gedung Oval.
Woodward menulis Trump menjelaskan ia lebih suka kalung panjang disembunyikan di label baju.
"Tidakkah Anda benci jika kalung itu terbang ke sana kemari?" ujar Trump menurut Woodward.
Wawancara tersebut dilaksanakan dari Desember 2019 sampai Juli 2020.
Wawancara dilaksanakan di Gedung OVal, di Mar-a-Lago, dan lewat telepon.
Terkadang Trump masih bersedia berikan wawancara setelah jam 9-10 malam hari.
Kadang-kadang juga Trump tiba-tiba memanggil Woodward.
Trump sudah sering terkenal dengan komentarnya yang tidak pernah menggunakan naskah.
Namun pembicaraan dengan Woodward tawarkan sisi lain dari pemikirannya yang tidak disaring sama sekali dan tunjukkan perilaku impulsifnya.
Woodward merekam berbagai wawancara tersebut dengan izin Presiden.
Dalam salah satu wawancaranya yaitu pada 7 Februari, Trump mengatakan ia tahu virus Corona itu berbahaya, bersifat airbone dan lebih mematikan dari flu biasa.
"Ini adalah hal mematikan"
Woodward menanyakan mengenai pembicaraan yang dilaksanakan oleh Trump dengan Presiden China Xi Jinping, ini adalah jawaban Trump:
"Oh, kami membicarakan sebagian besar mengenai virus. Kurasa ia akan segera mengatasinya, tapi kau tahu, ini situasi yang sangat sulit.
"Ini menular lewat udara, Bob. Itu jelas lebih mematikan daripada lewat sentuhan. Sentuhan berarti kau tak perlu menyentuh barang-barang tertentu, `kan? Tapi dengan udara, kita semua menghirup udara dan itu cara virus ini menular.
"Itulah sebabnya ini situasi yang sangat sulit dan sangat 'halus'. Ini juga lebih mematikan daripada flu musiman padahal kita setiap tahunnya kehilangan 25-30 ribu warga akibat flu musiman. Siapa yang berpikir tentang itu, bukan?"
Woodward menimpali dengan menyebutkan orang-orang memang sering lupa akan flu musiman dan menanyakan apa langkah yang akan disiapkan oleh Trump, ia menjawab:
"Ini jauh lebih mematikan, ini 5% virus melawan 1% dan kurang dari 1%. Jadi ini adalah hal yang mematikan."
"Anda paling akan menjatuhkan saya"
Meski bisa serius, Trump rupanya lebih khawatir akan citranya di wawancara tersebut.
Terkadang ia melobi Woodward: "suatu kehormatan mendapatkan buku yang baik darimu," ujarnya blak-blakan.
Sering kali ia curiga, "Anda paling akan menjatuhkan saya," ujar Trump.
"Kau tahulah, itu cara yang orang-orang biasa lakukan.
"Dan akhirnya Anda mungkin akan menulis buku yang payah. Apa lagi yang bisa kubilang?" ujar Trump meremehkan Woodward dalam wawancara lain.
Foto yang 'cukup keren'
Pada awal-awal wawancara mereka pada 5 Desember 2019, Woodward menuliskan jika Trump fokus tunjukkan padanya beberapa foto.
"Ini foto-foto yang keren," ujar Trump yang menelepon lewat Meja Resolusi dan meminta fotonya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un di Zona Demiliterisasi.
"Ini aku dan dia," ujar Trump. "Itu garisnya, bukan? Kemudian aku berjalan melewati garis tersebut. Cukup keren, bukan?"
Pada 30 Juni 2019, Trump menjadi presiden AS pertama yang injakkan kaki di Korut.
Trump lanjutkan, "tidak ada yang pernah melakukannya, mereka foto yang kerena ketika semua orang membicarakan foto tersebut."
Woodward dengan blak-blakan menulis jika Trump lebih terkesima dengan betapa pentingnya foto tersebut daripada acara yang ia lakukan pada waktu itu sendiri.
Woodward juga jelaskan jika Trump terlalu menggembor-gemborkan fotonya dengan Kim Jong-Un serta sebuah binder yang berisi surat-surat dari Kim.
Menurut Woodward, ini adalah wawancara presiden AS yang paling 'pamer', Presiden Carter, Clinton, Bush dan Obama hanya duduk di kursi Presiden dan tidak tunjukkan foto atau apapun itu.
Obsesi akan popularitas
Woodward menulis jika Trump pernah menggembor-gemborkan status media sosialnya.
"Aku nomor 1 di Twitter," ujar Trump kepada Woodward.
"Saat aku nomor 1 dan punya ratusan juta pengikut, entah mereka melawanmu atau tidak mereka masih akan membaca apapun yang kau tulis."
Trump mendapat peringkat ketujuh pemimpin dunia di Twitter, sedangan Mantan Presiden Barack Obama masih berada di nomor satu.
'Aku memang benar'
Pada 19 Maret saat virus Corona meledak di AS, Woodward bertanya kepada Trump apakah ia pernah duduk hanya dengan Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases untuk mempelajari virus tersebut.
"Ya, kurasa, tapi sejujurnya tidak ada banyak waktu untuk itu, Bob," jawabnya. "Ini adalah Gedung Putih yang sibuk. Banyak hal terjadi dan kemudian ini muncul."
Ini mengejutkan Woodward yang mempertimbangkan Trump habiskan banyak waktu lakukan wawancara bersamanya daripada mengurusi krisis tersebut.
Juli 2020 banyak wawancara difokuskan ke pandemi, dan selama wawancara terakhir untuk buku tersebut, Woodward mengatakan kepada Trump ia khawatir akan kondisi negara saat ini.
"Sebagai warga AS, aku khawari mengenai ini semua."
"Jangan khawatir Bob, Oke?" ujar Trump. "Jangan khawatir akan itu. Kita akan terbitkan buku baru. Kau akan tahu aku memang benar."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini