Intisari-Online.com - Selangkah lebih maju lagi proses pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Pada hari ini, Selasa (30/8/2022), dilakukan rekonstruksi peristiwa pembunuhan ajudan oleh atasannya sendiri ini yang begitu menghebohkan publik dalam beberapa waktu belakangan.
Brigadir J diketahui tewas akibat sejumlah luka tembak di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
Kematiannya sempat menjadi misteri hingga keluarga Brigadir J menuntut untuk dilakukan autopsi ulang. Kini akhirnya setelah melalui proses panjang, telah ditetapkan lima orang tersangka.
Kelima tersangka termasuk Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, yang menjadi dalang di balik kejahatan tersebut.
Lainnya adalah Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
Untuk diketahui, rekonstruksi perkara sebuah kasus tindak pidana biasanya digunakan dalam rangka menerangkan dan memperjelas suatu peristiwa pidana.
Selain itu, melalui rekonstruksi juga akan diketahui benar atau tidaknya bahwa tersangka adalah pelaku dalam tindak pidana.
Rekonstruksi pembunuhan Brigadir J digelar di rumah pribadi dan rumah dinas Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Lima orang tersangka kasus ini hadir dalam rekonstruksi pembunuhan tersebut.
Selain menghadirkan tersangka, rekonstruksi juga dikawal oleh sejumlah jaksa penuntut umum (JPU).
Berikut ini 5 poin penting dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang digelar Tim Khusus (Timsus) Polri hari ini:
1. Total 78 Adegan
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Andi Rian mengatakan, total akan ada 78 adegan rekonstruksi.
Dari total 78 adegan tersebut, di antaranya merekonstruksikan kejadian di 3 lokasi, yaitu rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, dan rumah Sambo di Magelang.
Andi merinci, situasi di rumah Magelang akan diperagakan dengan 16 adegan, kemudian di rumah Saguling 35 adegan, dan di rumah Duren Tiga sebanyak 27 adegan.
Kejadian di Magelang tersebut meliputi peristiwa pada tanggal 4, 7, dan 8 Juli 2022.
Sementara di rumah Saguling meliputi peristiwa pada tanggal 8 Juli dan pasca-pembunuhan Brigadir Yosua.
"Rumah Saguling sebanyak 35 adegan meliputi peristiwa pada tanggal 8 Juli dan pasca-pembunuhan Brigadir Yosua," kata Andi saat dikonfirmasi, Selasa(30/8/2022).
Kemudian, 27 adegan di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, merupakan adegan terkait peristiwa pembunuhan Brigadir Yoshua.
2. Ferdy Sambo Berbaju Tahanan
Jika pada sidang kode etik yang digelar pada Kamis (25/8/2022) lalu Ferdy Sambo masih mengenakan seragam polisi hingga mendapat kritik hingga cibiran publik, berbeda dengan rekonstruksi pembunuhan kali ini.
Dalam rekonstruksi tersebut, Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Kedua tangan jenderal bintang dua Polri itu juga diborgol.
Tiga tersangka lainnya yakni Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf juga mengenakan baju tahanan.
Sementara, satu tersangka lainnya, yakni Putri Candrawathi, mengenakan pakaian serba putih. Sebab, kendati Putri telah menjadi tersangka, istri Sambo itu belum ditahan hingga saat ini.
3. Kejadian di Magelang
Pengungkapan kejadian di Magelang menjadi salah satu yang dinanti publik.
Pasalnya, disebut-sebut apa yang terjadi di Magelang merupakan peristiwa yang kemudian memicu Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Menurut pengakuan Ferdy Sambo, dirinya merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J karena terjadi peristiwa yang melukai martabat keluarganya di Magelang.
Peristiwa di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah, terjadi sehari sebelum penembakan atau Kamis (7/7/2022).
Dalam rekonstruksi hari ini, beberapa adegan di Magelang memperlihatkan keberadaan Brigadir J, Putri Candrawathi, Bharada E, dan Bripka RR di rumah tersebut.
Adapun dalam rekonstruksi ini, sosok Brigadir J diperagakan oleh pemeran pengganti.
Dipantau dari siaran langsung Kompas TV, salah satu adegan memperlihatkan Putri sedang tertidur di kamar.
Kemudian, tampak pemeran pengganti Brigadir J yang berbaju putih duduk di lantai di samping Putri terbaring.
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut detail dari adegan tersebut.
4. Panggil anak buah di rumah Saguling
Rekonstruksi ini juga menggambarkan adegan di ruangan Sambo di lantai 3 rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, yang diduga terjadi sesaat sebelum penembakan atau Jumat (8/7/2022).
Di ruangan itu, mulanya Sambo dan Putri duduk berdampingan di sofa.
Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Putri tampak sempat menundukkan kepalanya.
Tak lama, dia seperti menyekakan tangan ke wajah. Sambo, dengan kedua tangannya yang diborgol, lalu memeluk Putri.
Ferdy Sambo juga mencium kepala istrinya. Sementara itu,Putri menyambut pelukan Sambo. Selama beberapa detik, Putri membenamkan wajah di pelukan suaminya.
Setelah itu, tampak Sambo mengeluarkan alat komunikasi handy talkie (HT).
Diduga, dia memanggil tiga anak buahnya yakni Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
5. Bharada E mengambil pistol
Proses rekonstruksi juga memperlihatkan Bharada E yang mengambil pistol milik Brigadir J. Sesaat sebelum penembakan, Eliezer diduga mengambil pistol dari laci mobil Sambo.
Mobil itu terpakir di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling.
Adegan rekonstruksi memperlihatkan Bharada E yang mendekati mobil Toyota Kijang Innova warna hitam berpelat nomor B 1 MAH. Dia lalu berjalan menuju pintu depan sebelah kiri mobil dan langsung membuka laci dasbor.
Dari dalam laci dasbor itu, Eliezer mengambil sepucuk senjata api replika, yang lantas dia masukkan ke dalam sebuah tas selempang kecil berwarna hitam.
Setelahnya, Bharada E beranjak menuju ke bangku yang berada di seberang rumah Sambo. Di tempat itu, dia menemui dua anak buah Sambo lainnya yang kini juga telah menjadi tersangka, yakni Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.
Diduga, tak lama dari adegan tersebut, Brigadir J dieksekusi.
Seperti yang sebelumnya disampaikan polisi, tak ada insiden baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah Sambo sebagaimana narasi yang beredar di awal.
Peristiwa sebenarnya, Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Kemudian setelah itu, Ferdy Sambo menembakkan pistol milik Brigadir J ke dinding-dinding rumahnya supaya seolah terjadi tembak-menembak.
(*)