Kisah Tragis Victoria Ka’iulani, Putri Mahkota Terakhir Hawaii, ‘Kutukan’ yang Diucapkan Ibunya Sebelum Meninggal Terjadi pada Dirinya

K. Tatik Wardayati

Editor

Kisah Tragis Victoria Ka’iulani, Putri Mahkota Terakhir Hawaii.
Kisah Tragis Victoria Ka’iulani, Putri Mahkota Terakhir Hawaii.

Intisari-Online.com – Hawaii dengan pantainya yang indah juga memiliki kisah masa lalu yang patut dibaca sebagai bagian dari sejarah.

Victoria Ka’iulani lahir pada 16 Oktober 1875 sebagai putri Archibald Scott Cleghorn dan Putri Miriam Likelike.

Ibunya merupakan saudara perempuan Raja Kalakaua dan Ratu Lili’uokalani, Ratu Hawaii terakhir.

Dia dibaptis pada hari Natal di Gereja Episkopal St. Andrew, lalu melewati tahun-tahun pertama kehidupannya dengan perawatnya May Leleo dan kemudian pengasuhnya Miss Barnes.

Dia suka menunggangi kuda poni putihnya bernama Fairy, hadiah dari ayahnya.

Dia bahkan menulis kepada pengasuh barunya, Miss Gardinier, “Saya punya kuda poni kecil yang cantik, dan saya tidak takut untuk mengendarainya. Kuda poni saya baru berusia empat tahun, dan saya berusia sembilan tahun.”

Dia hadir untuk penobatan pamannya pada tahun 1883.

Pada musim semi, keluarga itu melakukan perjalanan dari Waikiki ke pulau besar tempat mereka melewatkan kematian Putri Ruth, dan pada tahun 1885 Ratu Emma ‘tua’ meninggal.

Ka’iulani kemudian menulis pada bibinya, “Saya tidak suka pemakaman mereka sedih, dan semua suara yang dibuat kanaker membuat saya takut akan sesuatu yang buruk.”

Tragedi terjadi lagi ketika ibunya meninggal pada tanggal 2 Februari 1887.

Dokter tidak menemukan apa pun yang salah dengan fisik ibunya kecuali dia menolak untuk makan.

Ka’iulani yang menangis berseru kepada pengasuhnya bahwa ibunya telah meramalkanmasa depannya dan bahwa dia tidak akan pernah menikah atau menjadi Ratu.

Pada tahun 1889, Ka’iulani dikirim ke Inggris untuk mendapat pendidikan swasta di Great Harrowden Hall, dan meskipun dia merasa pelajarannya sulit, tetapi dia menyukainya.

Pamannya meninggal pada tahun 1891 dan digantikan oleh bibinya, sekarang Ratu Lili’uokalani.

Ratu Lili’uokalani segera mengangkat Victoria sebagai Putri Mahkota Hawaii, tetapi dia tetap melanjutkan studinya di Inggris.

Seperti yang pernah dinubuatkan ibunya, Ka’iulani tidak akan menjadi Ratu.

Pada tahun 1893, monarki Hawaii digulingkan, dan bibinya pun digulingkan.

Ka’iulani merilis pernyataan kepada pers di Inggris.

“Empat tahun lalu, atas permintaan Tuan Thuston, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kabinet Hawaii, saya dikirim ke Inggris untuk dididik secara pribadi dan ditempatkan pada posisi yang menurut konstitusi Hawaii akan saya warisi.

Selama bertahun-tahun, saya dengan sabar dan dalam pengasingan berusaha untuk menyesuaikan diri untuk kembalinya saya tahun ini ke negara asal saya.

Sekarang saya diberi tahu bahwa Tuan Thurston akan berada di Washington meminta Anda untuk mengambil bendera dan takhta saya.

Tidak ada yang memberitahu saya bahkan ini secara resmi.

Apakah saya telah melakukan kesalahan sehingga kesalahan ini harus dilakukan kepada saya dan orang-orang saya?

Saya datang ke Washington untuk memohon takhta saya, bangsa saya, dan bendera saya. Apakah orang-orang Amerika yang hebat tidak akan mendengarkan saya?”

Ka’iulani melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, dia harus mencoba, melansir History of Royal Women.

“Mungkin suatu hari orang Hawaii akan berkata, Kaiulani, kamu bisa menyelamatkan kami, dan kamu tidak mencoba!” Dia lalu berbicara kepada pers di Amerika Serikat.

Dia kemudian menghadiri beberapa acara di New York dan Boston, tetapi pada akhirnya, itu tidak masalah.

Hawaii menjadi republik, dan dianeksasi oleh Amerika Serikat pada tahun 1898.

Ka’iulani kembali ke Hawaii pada tahun 1897 karena dia berharap iklim yang lebih hangat akan membantu kesehatannya yang memburuk.

Pada tanggal 3 Februari 1898, dia mengumumkan pertunangannya dengan Pangeran Kawananakoa, tetapi sekali lagi ibunya benar.

Ka’iulani terjebak dalam badai saat menunggang kuda dan menderita demam serta radang paru-paru.

Dia tidak pernah sembuh dan meninggal pada tanggal 6 Maret 1899.

Baca Juga: Tiga Putranya Jadi Pangeran Yang Mulia, Inilah Victoria Kinoiki Kekaulike, Dianugerahi Putri Yang Mulia Karena Saudaranya Jadi Raja Hawaii, Akhir Hidupnya Karena Penyakit Ini

Baca Juga: Terinspirasi Pelukan Perpisahan Sepasang Kekasih, Ratu Kerajaan Hawaii Liliuokalani Ini Ciptakan Lagu yang Sekarang Jadi Lagu Kebangsaan Hawaii

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait