Mereka juga mempraktikkan pertanian oasis.
Mereka adalah petani dan pedagang yang makanannya termasuk anggur, buah ara, gandum, dan jelas.
Dalam hal perdagangan, yang mereka dagangkan terutama gandum, garam, minyak zaitun impor, lampu minyak, dan peralatan makan dari Roma.
Menurut sumber Strabo dan Pliny, penduduk Garamantes menambang amazonite di Pegunungan Tibesti di Sahara tengah.
Namun, analisis kerangka mereka mengungkapkan bahwa orang-orang ini sehat dan tidak mengalami aktivitas yang melelahkan atau peperangan biasa.
Kerajaan Garamanes mencakup delapan kota besar atau lebih dan banyak pemukiman lainnya, yang dianggap berumur 3.000 tahun.
Seperti yang diungkapkan oleh penggalian tahun 1960-an, ibu kota Garamantes, yaitu Garama (Germa modern), memiliki sekitar 4.000 penduduk, dan 6.000 lainnya tinggal di desa-desa dalam radius 5 km.
Puncak kemakmuran mereka terjadi antara tahun 500 dan kira-kira 600 M, sebelum Penaklukkan Islam.
Kerajaan Garamantes berhasil memanfaatkan sumber air fosil untuk mengairi tanaman dengan mempraktikkan pertanian oasis.
Masyarakat mereka yang luar biasa mencakup banyak pengrajin dan pabrikan terampil yang mengabdikan diri pada pengerjaan logam dan produk tekstil.
Jejak kegiatan mereka ini dari penggalian di situs arkeologi.
Mereka juga meninggalkan warisan seni cadas yang melimpah, yang sering menggambarkan kehidupan, sebelum munculnya kerajaan mereka.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR