Intisari-Online.com – Sebuah misi arkeologi bersama Polandia-Italia yang menggali di kuil Raja Nyuserre di pekuburan Abu Gorab di utara Abusir membuat penemuan penting.
Para arkeolog percaya mereka mungkin telah menemukan sisa-sisa bangunan bata susu di bawah kuil.
Menurut penelitian sebelumnya, ini mungkin salah satu dari empat kuil matahari yang hilang yang berasal dari dinasti kelima Kerajaan Lama, demikian menurut Kementerian Purbakala Mesir.
Dinasti kelima Mesir Kuno memerintah dari 2465-2323 SM, yang berarti strukturnya bisa menjadi salah satu yang tertua yang dibangun di daerah tersebut.
Menurut pernyataan Kementerian Purbakala, sisa-sisa kuil yang hilang ditemukan terkubur di bawah kuil baru yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Nyuserre.
Nyuserre memerintah sebagai firaun keenam dari dinasti kelima.
Dia membangun enam piramida selama masa pemerintahannya, tiga untuk dirinya sendiri dan ratunya, lalu tiga lagi untuk ayah, ibu, dan saudara laki-lakinya, semuanya di pekuburan Abusir Giza.
Dia juga membangun kuil terbesar yang masih ada untuk dewa Matahari Ra yang dibangun selama Kerajaan Lama, serta Nekhenre, kuil Matahari lainnya yang dibangun untuk menghormati Userkaf, firaun dinasti kelima lainnya, dan kuil lembah Menkaure di Giza.
Dr. Ayman Ashmawy, arkeolog terkemuka yang mengepalai departemen Egytology dari Dewat Tertinggi Purbakala negara itu mengatakan bahwa semua tanda menunjukkan Nyuserre memindahkan bagian-bagian dari kuil yang hilang saat membangun kuil mataharinya yang menonjol.
Banyak pecahan gerabah ditemukan di lokasi antara fondasi candi yang lebih baru dan sisa-sisa candi yang terkubur, melansir Ancient Pages.
Ini ditafsirkan sebagai bagian dari ritual fondasi di mana para pembangun meletakkan keramik sebelum mereka memulai pekerjaan mereka sebagai cara untuk menguduskan situs tersebut.
Para arkeolog juga menemukan keramik yang mencakup berbagai jenis wadah seperti untuk minum bir, menyajikan makanan, dan lain-lain yang tepinya dicat merah, namun tidak diketahui signifikansinya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR