Intisari-Online.com - Hubungan Turkiye dan Israel sempat memburuk setelah kematian 10 warga sipil Turki dalam penyerbuan Israel ke kapal Turki, Mavi Marmara, tahun 2010 lalu.
Kapal tersebut diserbu Israel saat berupaya menembus embargo untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Kesepakatan rekonsiliasi tercapai pada tahun 2016 dan ditindaklanjuti dengan kembalinya Duta Besar kedua negara.
Namun, hubungan keduanya kembali memburuk pada tahun 2018 setelah terjadi bentrokan terbaru di Gaza, yang menewaskan puluhan warga Palestina.
Saat itu, Turki menarik pulang para diplomatnya dan mengusir Duta Besar Israel dari negaranya.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara kemudian sepakat untuk memperbaiki hubungan yang retak.
Bahkan, Rabu (17/8/2022), Israel dan Turkiye resmi memulihkan hubungan diplomatik skala penuh.
United Press International melaporkan, baik Israel dan Turkiye sepakat untuk mengangkat kembali duta besar mereka masing-masing.
"Dimulainya kembali hubungan dengan Turki merupakan aset penting bagi stabilitas regional dan berita ekonomi yang sangat penting bagi warga Israel,” kata Perdana Menteri Israel Yair Lapid setelah melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.
Pemulihan hubungan diplomatik antara Turkiye dan Israel terjadi selang berbulan-bulan setelah Presiden Israel Isaac Herzog mengunjungi Ankara pada Maret.
I commend the renewal of full diplomatic relations with Turkey—an important development that we've been leading for the past year, which will encourage greater economic relations, mutual tourism, and friendship between the Israeli and Turkish peoples. ???????????????? @RTErdogan pic.twitter.com/If5JsKfAfV
— יצחק הרצוג Isaac Herzog (@Isaac_Herzog) August 17, 2022
Setelah itu, para menteri luar negeri dari Turkiye dan Israel saling berbalas kunjungan ke masing-masing negara.
"Pemulihan hubungan diplomatik ini merupakan kelanjutan dari arah positif perkembangan hubungan selama setahun terakhir, sejak kunjungan diplomatik Presiden Herzog ke Ankara. Dan kunjungan timbal balik para menteri luar negeri ke Yerusalem dan Ankara," bunyi pernyataan yang dirilis Lapid.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR