Saat Dunia Ketar-Ketir dengan Konflik China-Taiwan dan Rusia-Ukraina, Siapa Sangka Bentrokan Hebat Terjadi di Timur Tengah, 100 Rudal Hujani Israel, Negara Yahudi Itu Langsung Lakukan Tindakan Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi peluncuran rudal dari pangkalan udara Palmachim di pusat Israel pada Juli 2018 lalu.
Ilustrasi peluncuran rudal dari pangkalan udara Palmachim di pusat Israel pada Juli 2018 lalu.

Intisari-online.com - Pada Kamis (5/8) 100 rudal dilaporkan menghujani Israel, dikirim oleh militan dari jalur Gaza.

Sekitar 60-an rudal dilaporkan berhasil melintasi Israel.

Kemudian, sekitar 33 rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel.

Situasi ini membuat situasi di Timur Tengah, antara Gaza dan Israel kembali memanas dalam beberapa waktu ini.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memberi lampu hijau pada hari Jumat untuk memanggil sekitar 25.000 tentara cadangan, jika diperlukan.

Israel dalam keadaan siaga tinggi, dengan gerilyawan Palestina menjanjikan balas dendam atas pembunuhan salah satu komandan utama mereka dalam serangan udara Israel.

Kantor Gantz mengumumkan potensi pemanggilan tersebut kurang dari satu jam setelah pemimpin Jihad Islam Palestina (PIJ) Zihad Al-Nakhala mengancam akan menghujani rudal di kota Tel Avivbeberap jam mendatang.

Al-Nakhala mengeluarkan ancamannya setelah pesawat tempur Israel menembakkan rudal ke sebuah gedung apartemen di Kota Gaza, menewaskan komandan PIJ Taysir al-Jabari.

Baca Juga: Seisi Bumi Taunya Rusia Sedng Berperang dengan Ukraina, Mendadak Israel Laporkan Rudal Rusia Ini Menyerang Pesawat Tempur Israel, Terkuak Ternyata Ini Awal Mula Masalah Rusia-Israel

Serangan itu, yang dijuluki 'Operasi Breaking Dawn' oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), menargetkan sepuluh hingga 20 teroris PIJ tambahan, dan membunuh anggota "pasukan teroris" yang "sedang dalam perjalanan untuk meluncurkan rudal anti-tank.

Para pejabat Palestina mengatakan bahwa serangan itu menewaskan sembilan orang, termasuk seorang gadis berusia lima tahun, dan melukai 55 lainnya.

Bersamaan dengan ancaman al-Nakhala, 'Ruang Operasi Gabungan' yang mewakili beberapa kelompok militan Palestina lainnya mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa serangan Israel "tidak akan dibiarkan begitu saja."

Persiapan untuk pembalasan Palestina sedang berlangsung di Israel, dengan IDF membuka Pos Komando Tinggi daruratnya dan mengerahkan baterai pertahanan rudal Iron Dome di dekat kota Beersheba, Tel Aviv, dan Yerusalem.

Tempat perlindungan bom juga telah disiapkan di Tel Aviv, sementara polisi dan petugas pemadam kebakaran telah dikirim ke daerah-daerah dekat perbatasan Israel dengan Gaza untuk mengantisipasi tembakan roket.

Tak lama setelah pengumuman Gantz, pasukan Israel memperbarui serangan mereka di Gaza, kata sumber-sumber Palestina.

Seorang agen PIJ lainnya dilaporkan tewas, sebagaimana juru bicara IDF Ron Kochav mengatakan kepada Channel 12 Israel "kami berada di tengah-tengah kampanye yang ditargetkan melawan Jihad Islam Palestina,"

Dai juga menegaskan bahwa Israel berharap untuk tidak menyeret Hamas ke dalam konflik yang meningkat dengan cepat.

Sementara itu IDF memposting rekaman video dari pasukannya yang membentuk dan tampaknya bersiap untuk pertempuran.

Eskalasi terbaru dimulai ketika pasukan Israel menangkap pemimpin PIJ Tepi Barat, Bassem Saadi, di kota Jenin pada hari Senin.

Seorang remaja Palestina tewas dalam serangan di rumah Saadi, yang memicu protes di seluruh wilayah Palestina.

Ketika PIJ menempatkan para pejuangnya dalam siaga tinggi, para pejabat Israel berulang kali memperingatkan minggu ini tentang serangan balas dendam yang akan datang.

Artikel Terkait