Intisari-Online.com -Republik Rakyat Donetsk merupakan wilayah yang memproklamirkan diri di Ukraina timur alias Donbass, yang dikuasai separatis pro-Rusia.
Baru-baru ini, Republik Rakyat Donetsk membuat keputusan yang mengejutkan.
Yakni, Republik Rakyat Donetsk dan Korea Utara akan mengembangkan kerja sama bilateral yang sama-sama menguntungkan.
Hal tersebut disampaikan Pemimpin Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin dalam sebuah surat kepada Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, KCNA melaporkan, Rabu (17/8/2022).
Pada Juli, Korea Utara mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk sebagai negara merdeka.
Langkah itu membuat Korea Utara menjadi negara ketiga setelah Rusia dan Suriah yang mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.
Langkah Korea Utara tersebut kemudian membuat Ukraina marah dan segera memutuskan hubungan dengan Korea Utara, sebagaimana dilansir Reuters.
KCNA melaporkan, Pushilin menulis surat untuk memberi selamat kepada Kim Jong Un pada hari kemerdekaan Korea 15 Agustus.
Surat tersebut berselang dua hari setelah KCNA melaporkan pesan serupa dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Kim Jong Un.
Mengutip surat Pushilin, KCNA melaporkan, “Rakyat di wilayah Donbas juga berjuang untuk mendapatkan kembali kemerdekaan dan keadilan sejarah mereka hari ini seperti yang dilakukan rakyat Korea 77 tahun yang lalu.”
“Pesan tersebut menyatakan keyakinan bahwa kerja sama bilateral yang sama-sama menguntungkan yang menyetujui kepentingan rakyat kedua negara akan dicapai antara Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Demokratik Korea (nama resmi Korea Utara),” tambah KCNA.
Sebelum ini, Pushilin berharap dapat menjalin kerja sama yang bermanfaat dan peningkatan perdagangan dengan Korea Utara.
Para pejabat Pyongyang, Rusia, dan daerah-daerah yang memisahkan diri telah membahas pengiriman pekerja dari Korea Utara.