Intisari-online.com - Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup pada 25 Juli.
Menurut Lee, Korea Utara memiliki bahan fisil dalam jumlah yang signifikan dan diyakini telah memproduksinya dengan mantap selama lima tahun terakhir.
Yonhap pada (25/7) mengutip Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup.
Mengatakan bahwa persediaan plutonium dan uranium Korea Utara yang dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir mungkin telah meningkat sekitar 10% sejak KTT antar-Korea 2018.
Ini terjadi ketika Pyongyang membuat janji untuk denuklirisasi.
Pernyataan Lee di atas dibuat selama dengar pendapat di parlemen negara tersebut.
"Korea Utara memiliki bahan fisil dalam jumlah yang signifikan dan diyakini telah memproduksinya dengan mantap selama lima tahun terakhir," kata Menteri Lee.
Selain itu, Lee juga mencatat bahwa Korea Utara siap melakukan uji coba nuklir ketujuh setiap saat karena telah menyelesaikan sebagian besar persiapan yang diperlukan.
Waktu untuk melanjutkan hanya tergantung pada keputusan Pemimpin Kim Jong-un.
Lee juga mengungkapkan bahwa Korea Utara berencana untuk melakukan uji coba nuklir dari terowongan ketiga di lokasi uji coba nuklir Punggyeri.
Dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuannya membuat senjata nuklir yang lebih kecil dan lebih ringan.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR