Namun, harapan untuk menuntut keadlian justru dituduh membuat laporan palsu bahkan sampai dituding sebagai anggota Gerwani.
Beruntung, meski tuduhan tersebut sempat disidangkan, Sum justru terbukti tidak memberikan keterangan palsu.
Polisi yang saat itu diduga kelimpungan, kemudian malah menyebut pelaku pemerkosaan adalah Trimo, seorang tukang bakso yang tentu saja membantah segala tuduhan tersebut.
Kabar tentang berbelit-belitnya kasus pemerkosaan yang dialami Sum kemudian sampai di telinga Hoegeng.
Tidak pikir panjang, Hoegeng langsung menugaskan Komandan Jenderal Komando Reserse Katik Suroso untuk menegakkan keadilan untuk Sum.
“Kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak,” tegas Hoegeng.
Seperti yang kini dilakukan oleh Kapolri Listyo, Hoegeng pun membentuk tim khusus yang bernama Tim Pemeriksa Sum Kuning.
Media yang kemudian mulai memberitakan kasus tersebut pun kemudian menjadi sarana pembelaan para pejabat polisi dan sipil yang anaknya terseret kasus tersebut.
Besarnya pemberitaan tentang kasus Sum Kuning ini pun sampai di telinga Presiden saat itu, Soeharto.
Bukannya memberi arahan agar kasus ini dituntaskan, Soeharto malah meminta penanganan kasus ini dihentikan karena dianggap mengganggu stabilitas nasional.
Kasus ini pun pada akhirnya tidak pernah terungkap dengan tuntas.
Lalu, bagaimana nasib Jenderal Hoegeng?
Tidak sampai setahun usai dirinya mendorong penegakan keadilan untuk Sum, Hoegeng dipensiunkan dari posisi Kapolri saat masih berusia 49 Tahun.
Dalam buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono, Hoegeng yang dicopot dari jabatannya kemudian mendatangi ibundanya untuk sungkem.
“Saya tak punya pekerjaan lagi, Bu,” tutur Hoegeng.
Ibunda Hoegeng dengan tenang menjawab, “Kalau kamu jujur dalam melangkah, kami masih bisa makan hanya dengan nasi dan garam.”
Sebuah kalimat singkat yang langsung menenangkan hati Hoegeng. Meyakinkan dirinya bahwa tidak perlu ada menyesal dalam usaha menegakkan keadilan.
KOMENTAR