Intisari-Online.com - Sejak kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J atau Joshua Hutabarat terungkap ke publik, sejumlah kejanggalan diungkap berbagai pihak.
Banyak yang menilai tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo diselimuti misteri.
Meski begitu, ada juga yang mengklaim bahwa dalam kasus tersebut tidak ada kejanggalan dan hanya kasus polisi tembak polisi biasa.
Sosok yang mengklaim kasus Brigadir J hanya tembak-tembakan biasa itu pun mendapat sorotan, ia disebut tampak berani pasang badan seolah-olah jabatannya lebih tinggi dari Kapolri.
Hal itu seperti disampaikan Pengamat Kebijakan Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, dalam keterangan resminya Kamis (21/7/22).
Sosok yang menyebut kasus Brigadir J sebagai kasus tembak-tembakan biasa itu adalah Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto.
Achmad mengatakan, Benny yang tampil di beberapa stasiun TV nasional seperti tampil sebagai Humas Polri.
“Benny Mamoto sebagai Sekretaris Kompolnas tapi tampil bak seorang Humas Kepolisian yang menjelaskan seolah peristiwa tewasnya Brigadir J ini seperti tembak menembak biasa dan mengatakan tidak ada kejanggalan atas tewasnya Brigadir J. Berbagai kejanggalan kejanggalan dia tepis,” ujar Achmad.
Achmad juga menyebut bahwa klaim Benny menimbulkan kesan dirinya "pasang badan" untuk Irjen Ferdy Sambo.
Selain itu, menurut Achmad, bahkan Benny juga tampil seolah melebihi posisi Kapolri sendiri.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR