Autopsi Ulang Brigadir J Dilakukan Hari Rabu Ini, Kompas HAM Sudah Beri Dugaan Apa yang Menyebabkan Brigadir J Tewas, Proses Autopsi Ini yang Jadi Kunci

Mentari DP

Editor

Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.
Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.

Intisari-Online.com - Kasus polisi tembak polisi yang menewaskanBrigadir J masih menjadi misteri.

Oleh karenanya, atas permintaan keluarga, autopsi ulang Brigadir J dilakukan lagi untuk menyelediki kasus polisi tembak polisi yang diduga menewaskan Brigadir J.

Dilansir dari kompas.com padaRabu (27/7/2022),autopsi ulang Brigadir Jsendiri akan digelar hari inipukul 10.00 WIBdi RSUD Sungai Bahar, Jambi.

Menurutpengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, akan ada 7 orang dari pihak keluargaBrigadir J yang terlibat dalam proses autopsi tersebut.

Tujuannya untuk memantauproses otopsi.

Dua orang merupakan paman korban. Sementara lima lainnya berasal darianggota Pemuda Batak Bersatu (PBB).

Di mana kelimanya bertugasmenggali kubur atau ekshumasi dan membuka peti.

Untuk kedua orangtua Brigadir J, mereka memang tidak terlibat. Sebab

"Takutnya histeris atau menambah trauma,"ungkap Kamaruddin.

Meski autopsi ulang baru akan dilaksanakan jam 10 pagi ini, akan tetapi ada dugaanBrigadir J tewasditembak dari jarak berlainan.

Hal itu disampaikan olehKomisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam.

Choirul Anam menyampaikan, pernyataannya itu berasal dari karakter luka pada jenazah Brigdir J.

"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh," ujar Anam kepada wartawan pada Selasa (26/7/2022).

"Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda."

"Itu dari hasil pendalaman kami."

Lanjut Anam, Brigadir J menderita luka tembak yangterdiri dari luka peluru masuk dan luka peluru keluar.

Akan tetapi dia belum inginmerinci berapa jumlah luka tembak itu.

Sebab ada dugaan bahwa jumlah lukamasuk dan keluarnya berbeda.

"Jumlah luka masuk dan keluar berbeda. Ini karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh."

"Sehingga jumlahnya berbeda,"tutur Anam.

Sebelum melakukan autopsi ulang pada jenazahBrigadir J, Komnas HAM memang telah menggali informasi dari sejumlah pihak.

Di antaranyapihak keluarga, ahli, dan memanggil tim forensik Polriyang sebelumnya mengotopsi jasad Brigadir J.

Dari informasi itu, mereka ingin mencari tahu kapan waktu kematian Brigadir J dan jenis luka apa yang menewaskannya.

"Kami perlu tahukapan jenazah masuk dan mulai diotopsi."

"Sebab itu penting untuk menentukan kurang-lebih titik jam kematian kapan," tegasAnam.

Terakhir, Anam menyampaikan bahwa mereka perlu tahu setiap luka yang ada di tubuh Brigadir J agar bisa menyimpulkan apa penyebab tewasnya Brigadir J.

Baca Juga: Langsung Bikin Warga Sekitar Geger, Ini Videodi TikTok Kakek Bawa Kepala Putus dengan Santainya,Kejadian SebenarnyaBikin Nyesek

Artikel Terkait