Intisari-Online.com - Laporan terbaru Amnesty International sempat membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky geram.
Bagaimana tidak, laporan tersebut menuduh tentara Ukraina membahayakan warga sipil telah menarik kritik dari diplomat barat, termasuk duta besar Inggris dan AS untuk Ukraina.
Dilansir Guardian, Presiden negara itu, Volodymyr Zelensky, juga menyerang temuan badan HAM itu.
Laporan itu sendiri menuduh militer Ukraina membahayakan warga sipil dengan menempatkan diri mereka di daerah pemukiman.
Mereka mengatakan bahwa tentara tidak boleh mendasarkan diri di sekolah kosong atau merebut kembali bangunan sipil di daerah perkotaan.
Ini karena Rusia akan menargetkan mereka dan warga sipil akan terjebak dalam baku tembak.
Tapi para kritikus mengatakan laporan itu kurang diteliti dan disatukan.
Mereka berpendapat bahwa laporan itu mengabaikan realitas perang Ukraina dan menarik kesetaraan moral antara Rusia sebagai agresor, dan Ukraina sebagai korban.
Sementara itu, baru-baru ini kepala intelijen militer Inggris Sabtu (6/8/2022), mengatakan bahwa perang di Ukraina akan memasuki fase baru.
Pasukan Rusia "hampir pasti" berkumpul di selatan dalam persiapan untuk serangan balasan dari Ukraina, Kementerian Pertahanan memperingatkan.
Dilansir Sky News, konvoi panjang truk militer, tank, dan artileri yang ditarik bergerak ke barat daya dari wilayah Donbas di Ukraina timur, cuit Kementerian Pertahanan dalam pembaruan intelijen.
"Perang Rusia di Ukraina akan memasuki fase baru, dengan pertempuran terberat bergeser ke garis depan, sekitar 350 km, yang membentang ke barat daya dari dekat Zaporizhzhia ke Kherson, sejajar dengan Sungai Dnieper," kata cuitan itu.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR