Intisari-Online.com - Belum reda kehebohan yang terjadi dengan penembakan Rina Wulandari (34), istri Prajurit Batalyon Arhanud 15/DBY, Kopda Muslimin.
Pasalnya, diduga dalang di balik penembakan terhadap Rina adalah suaminya sendiri, yang tak lain Kopda Muslimin.
Ketika kasus penembakan tersebut tengah bergulir, dengan lima pelaku ditangkap termasuk penyedia senjata, kini terjadi peristiwa menghebohkan lainnya.
Kopda Muslimin yang diduga menjadi dalang dibalik upaya pembunuhan istrinya sendiri itu ditemukan tewas di rumah orangtuanya di Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022).
Diberitakan bahwa Kopda Muslimin meninggal setelah mengalami muntah-muntah.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, mengatakan, akan dilakukan otopsi terhadap jenazah Kopda Muslimin untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Selain itu, jajaran TNI AD juga akan melakukan visum et repertum terhadap jenazah.
Sementara itu, pengakuan yang datang dari ketua RT sekaligus tetangga Kopda Muslimin mengungkap hal misterius sehari sebelum Prajurit Batalyon Arhanud 15/DBY tersebut ditemukan meregang nyawa.
Ketua RT 2 RW 1, Abidin (43), yang rumahnya berada tepat di samping rumah orangtua Kopda Muslimin, ia sama sekali tidak pernah melihat ada tanda-tanda Kopda Muslimin pulang kampung hingga muncul kabar ditemukan tewas.
Warga sekitar mengungkapkan hal serupa, bahwa sama sekali tidak mengetahui kapan Kopda Muslimin pulang ke rumah orangtuanya.
"Enggak tahu sama sekali kalau pulang, tiba-tiba saja dapat kabar pas saya sudah kerja kalau Muslimin meninggal," terang Abidin, Kamis (28/7/2022).
Dia juga mengatakan bahwa tidak melihat Kopda Muslimin pulang sejak kasus penembakan istrinya beberapa waktu lalu di Semarang.
Abidin mengatakan, hingga Rabu (27/7/2022) malam, tidak ada tanda-tanda Kopda Muslimin pulang ke Kendal.
Menurutnya, tidak terdengar ada suara kendaraan datang ke rumah orangtua Kopda Muslimin, yang kebetulan berada di samping rumahnya.
Ia pun mengaku kaget setelah mendapat kabar dari ponakan bahwa Muslimin meninggal di rumah orangtuanya.
"Saya dapat kabar setengah 9 pagi, sebelumnya sama sekali tidak tahu kalau dia pulang ke Kendal. Terakhir pulang sepertinya pas Hari Raya Idulfitri lalu," katanya.
Tetangga lainnya, Surip mengatakan, dia mendapat kabar bahwa Kopda Muslimin meninggal sekiranya pukul 07.30.
Saat itu, dia langsung bergegas ke rumah orangtua Kopda Muslimin yang berada di depan rumahnya.
Surip mengaku, dia melihat jasad Kopda Muslimin terbaring di kamar. Kemudian dia pulang dan pergi ke sawah.
"Saya ke sana sudah meninggal, kalau (waktu) pastinya tidak tahu. Setelah saya lihat ke rumahnya, karena dia tetangga, terus saya pulang dan lanjut ke sawah," tuturnya.
Sementara itu, terungkap belakangan jika kepulangan Kopda Muslimin ke rumah orangtuanya adalah untuk meminta maaf kepada orangtua lantaran menjadi dalang penembakan istrinya di Semarang.
Hal itu disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi seusai meninjau lokasi tewasnya Kopda M, Kamis (28/7/2022).
"Kopda M pulang untuk meminta maaf ke orangtua. Dan ini disyukuri oleh orangtuanya," ujarnya.
Orangtua Kopda M, kata Irjen Luthfi, juga menyarankan anaknya untuk menyerahkan diri. Tetapi, kemudian ia justru ditemukan meninggal dunia.
"Tapi sekitar pukul 05.30 muntah dan Kopda M meninggal pukul 07.00," ujarnya.
Terkait penyebab meninggalnya Kopda Muslimin, Luthfi masih enggan spekulasi. Juga terkait informasi Kopda M tewas bunuh diri menenggak racun.
"Nanti menunggu hasil autopsi. Jadi tahu penyebab meninggalnya," ujarnya.
Luthfi mengatakan tim gabungan TNI dan Polri juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya ponsel milik Kopda M.
Baca Juga: Jurusan Paling Diminati di Universitas Terbuka, Apa Beda Kuliah di UT dengan PTN Lain?
(*)