Intisari-Online.com – Patrick Dawson Fleming lahir sebagai ‘anak nakal’ Angkatan Darat pada 17 Januari 1918.
Dia tertarik terbang pada usia dini dan menjadi penerbang ulung Angkatan Laut Amerika peringkat keempat setelah usai perang Dunia Kedua.
Dia terus terbang, menjadi pilot uji coba untuk militer, dan posisinya inilah yang akhirnya merenggut nyawanya pada tahun 1956
Patrick Fleming jatuh cinta dengan terbang sejak dini, dia bekerja malam di sebuah pom bensin untuk membayar sekolahnya.
Pada tahun 1935, dia mendaftar di Angkatan Laut AS, bertugas di kapal USS Hull (DD-350), menjadi pelaut kelas dua yang bertanggung jawab memposisikan kembali kait penahan pesawat setelah mendarat di kapal induk.
Fleming bersekolah di Sekolah Persiapan Akademi Angkatan Laut, yang dengan cepat dia dilacak bersama pemuda lainnya karena prospek perangnya semakin menonjol.
Pada awal 1941, dia sudah lulus.
Fleming kemudian didedikasikan untuk penerbangan, tetapi tugas laut wajib bagi lulusan baru, itu berarti dia menghabiskan dua tahun berikutnya bekerja sebagai petugas torpedo dan ketapel di kapal penjelajah ringan USS Cincinnati (CL-6).
Ingin memenuhi mimpinya untuk terbang, Patrick Fleming mengikuti pelatihan penerbangan, mendapatkan wingsnya pada tahun 1943.
Pada bulan Maret 1944, dia bergabung dengan Skuadron Tempur 80 (VF-80), yang lebih dikenal sebagai ‘Vorse’s Vipers’, di atas USS Ticonderoga(CV-14), tempat dia mulai membuktikan kemampuannya sebagai pilot.
Pada tanggal 5 November 1944, Fleming menembak jatuh Mitsubishi AGM Zero pertamanya saat terbang di atas Filipina dengan Grumman F6F Hellcat.
Dia pergi untuk mencetak lebih banyak kemenangan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR