Find Us On Social Media :

Kisah Perang Dunia II; Ketika Pilot Pria Terlalu Takut Terbangkan B-29 ‘Benteng Super’ Sampai Dua Wanita Ini Melakukannya, Rupanya Ini Alasan Para Pilot yang Menganggap Terlalu Bahaya untuk Terbang

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 26 Juli 2022 | 13:00 WIB

Dua wanita yang menerbangkan pesawat pembom B-29.

Intisari-Online.com – Kisah di bawah ini adalah salah satu dari Kisah Perang Dunia II yang telah memporakporandakan dunia dan membuat banyak orang sengsara.

Menjelang pemboman Hiroshima dan Nagasaki, Paul Tibbets ditugaskan untuk melatih sekelompok pilot di ‘Benteng Super’ Boeing B-29 yang baru diproduksi.

Namun dia mengalami masalah, yaitu para pilot itu menolak masuk ke pesawat.

Rupanya pesawat pembom itu lebih besar dan kurang diuji secara menyeluruh daripada pesawat lain yang digunakan selama Perang Dunia Kedua.

Dan, para pilot menganggapnya terlalu berbahaya untuk terbang.

Untuk menolak menggunakan B-29 ternyata bukan menjadi pilihan, maka Tibbets menyusun rencana untuk melatih dua pilot wanita untuk memberikan demonstrasi penerbangan kepada pilot pria.

Dan, rencananya itu sukses besar.

Paul Tibbets, setelah bertugas di Perang Eropa dan Pasifik, kemudian dipanggil kembali ke AS pada tahun 1943 untuk membantu pengembangan B-29 ‘Benteng Super’.

Setelah pengujian pengebom selesai, dia ditugaskan kembali sebagai direktur operasi untuk Sayap Pelatihan Operasional Pengeboman ke-17 yang ditugaskan untuk melatih pilot untuk menerbangkan pesawat baru.

Pilot pria itu sangat enggan untuk belajar, karena mereka memiliki alasan yang sah untuk waspada.

Menurut mereka, B-29 memiliki mesin yang tidak dapat diandalkan, sering terbakar, dan belum menjalani pengujian seperti yang dilakukan pesawat lain.

Selain itu, pesawat itu juga jauh lebih besar daripada pembom lain yang telah diterbangkan oleh Angkatan Udara Angkatan Darat AS sampai saat itu.