Alhasil dari, penyelidikan tersebut Bareskim menetapkan 4 tersangka.
Keempat tersangka tersebut, di antaranya ditetapkan dalam kasus penyelewengan dana yang dikelola ACT.
Termasuk dana untuk korban jatuhnya Lion Air tahun 2018 silam.
Keempat tersangka tersebut, antara lain, Ahyudin (A) selaku mantan presiden dan pendiri ACT.
Kemudian, Ibnu Hajar (IK) selaku presiden ACT saat ini.
Adapun, nama-nama lain seperti Hariyana Hermain (HH) pengawas ACT tahun 2019, dan pembina ACT saat ini, Novariadi Imam Akbari (NIA) mantan sekretaris dan menjabat Ketua Dewan Pembina ACT.
Keempat tersangka dijerat dengan pasa372 KUHP dan pasa 374 KUHP dan pasa 45A Ayat (1) jo.
Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Pasal 70 ayat (1) dan Ayat (2) jo Pasal 5 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001, telah diubah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
Lalu, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010, tentang pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) jo. Pasal 55 KUHP jo. Pasal 56 KUHP.
Ancamannya, adalah hukuman 20 tahun penjara untuk TPPU, dan 4 tahun untuk penggelan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR