Advertorial
Intisari - Online.com -Titik terang untuk kasus dugaan polisi tembak polisi yang menyebabkan tewasnya Brigadir J akan segera ditemukan.
Pihak kepolisian menyampaikan bahwa kamera CCTV di rumah Pengamanan (Kadiv Propam) Polri nonaktif Ferdy Sambo mati, tapi 12 hari kemudian usai kejadian, pihak kepolisian menyampaikan jika mereka sudah mengantongi rekaman CCTV yang dapat mengungkapkan kematian Brigadir J.
Ini dia beberapa perkembangan kasus Brigadir J yang tewas di rumah Ferdy Sambo dilansir dari Kompas.com.
1. Dugaan pembunuhan berencana
Muncul dugaan penyebab kematian Brigadir J adalah pembunuhan berencana.
Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Bareskrim Polri juga sudah menaikkan kasus dugaan pembunuhan berencana ke tahap penyelidikan.
Hal itu membuat polisi sudah temukan dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut tapi saat ini masih belum ada penetapan tersangka.
Status perkara ini masih berdasarkan gelar perkara yang telah dilakukan.
2. Kamera CCTV di sekitar TKP
Tim khusus akan dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang akan membuka CCTV dan menjelaskan kasus.
Ketua tim khusus akan dijabat oleh Inspektorat Pengawasan Umum Kepolisian (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, tapi Dedi tidak menjelaskan secara rinci asal tempat maupun lokasi CCTV yang disita.
Dedi hanya menjelaskan CCTV yang disita berad di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
"Di sekitar TKP," ujar Dedi dikutip dari Kompas.com (21/7/2022).
3. Pelaku kemungkinan lebih dari satu
Kamaruddin Simanjuntak, Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, menyebut diperkirakan ada lebih dari satu pelaku.
"Setidak-tidaknya menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya satu orang, bisa lebih dua atau tiga orang," ujar Kamaruddin dikutip dari Kompas.com (18/7/2022).
Kecurigaan tersebut mencuat karena banyak luka tak wajar di tubuh Brigadir J.
Misalnya, seperti luka sayatan dan luka memar di sejumlah bagian tubuh Brigadir J.
Ia menduga ada pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyiksaan Brigadir J sebelum akhirnya Brigadir J tewas.
"Karena ada yang berperan mengenakan pistol, berperan memukul, ada yang berperan melukai dengan senjata tajam, bahkan mungkin dengan sangkur, atau dengan laras panjang," katanya.
4. Jokowi minta usut tuntas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kasus yang menewaskan Brigadir J diusut tuntas.
"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas. Buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Transparan. Udah," ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com (21/7/2022).
Jokowi menyampaikan hal ini penting agar tak ada keraguan di masyarakat terhadap Polri.