Ini bukan pertama kalinya China mendorong kembali tekanan AS untuk berpihak pada Barat melawan Rusia dalam masalah Ukraina.
Bulan lalu, rekan Zhao Wang Wenbin juga mencela Washington karena memicu konflik dan ingin "berjuang sampai titik terakhir Ukraina" sementara Beijing menginginkan perdamaian yang dinegosiasikan.
Namun, dia berhenti menyalahkan AS karena memulai konfrontasi militer saat ini.
Pada akhir Juni, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada wartawan bahwa aliansi telah "mempersiapkan ini sejak 2014," mengacu pada pemerintah yang didukung AS di Kyiv yang berkuasa setelah kudeta menggulingkan presiden terpilih dan memicu krisis dengan Krimea dan Donbass.
Pada konferensi pers hari Selasa, Zhao juga menolak tuduhan AS bahwa China berkontribusi terhadap kekurangan pangan di Afrika, dengan menuding Washington.
“Cukup jelas bagi dunia siapa sebenarnya penyebab krisis pangan global ini,” katanya. “Kami berharap AS akan secara serius merenungkan perannya yang buruk dalam krisis pangan global dan berhenti mencoreng dan membuat tuduhan tak berdasar terhadap China.”
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR