Intisari - Online.com - Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin bukanlah yang memulai perang di Ukraina, tapi NATO yang justru memulai perang Rusia-Ukraina.
"Perang adalah isu kekerasan yang sulit ditangani dan Republik Islam tidak bahagia dengan adanya rakyat sipil yang terjebak di dalamnya, tapi tentang Ukraina, jika Anda lihat dengan seksama, pihak lainnya yang justru mengambil inisiatif dan memulai perang," pernyataan Khamenei dikutip oleh situs resminya setelah dia bertemu dengan Putin di Teheran pada Selasa.
Khamenei mengatakan Barat menentang Rusia yang independen dan kuat, menambahkan: "NATO tidak akan mengenal batas jika jalannya terbuka untuk itu, dan jika tidak dihentikan di Ukraina, itu akan memulai perang yang sama menggunakan Krimea sebagai alasan," dilansir dari Al Jazeera.
Putin dikutip menyebut hilangnya nyawa warga sipil dalam perang sebagai "tragedi besar", tetapi menyalahkan Barat karena menyebabkan "reaksi" Rusia.
"Beberapa negara Barat mengatakan kami menentang keanggotaan Ukraina di NATO, tetapi kami menyetujuinya di bawah tekanan dari AS, yang menunjukkan kurangnya kemerdekaan mereka," kata pemimpin Rusia itu.
Dua pemimpin juga dilaporkan mendiskusikan hubungan bilateral dan secara bertahap menghapus Dolar AS dari perdagangan bilateral, tambahan untuk Suriah, Israel, dan Kaukasus Selatan.
Putin juga bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Teheran Selasa lalu.
Pertemuan terjadi segera setelah pertemuan tiga negara di Suriah dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang sudah temui Khamenei dan Raisi beberapa jam sebelumnya.
Kantor pemimpin agung mempublikasikan foto Khamenei berjabatan tangan dengan presiden Rusia, sebuah kejadian langka sejak pandemi Covid-19.
Khamenei sebelumnya hanya berjabatan tangan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, sekutu besar Iran lain di wilayah tersebut, yang telah kunjungi Teheran secara tiba-tiba pada Mei.
Potongan video pertemuan Putin dengan Raisi menunjukkan mereka menyanjung perkembangan dalam hubungan bilateral dan kerja sama di seluruh wilayah tersebut.
"Dalam masalah keamanan internasional, kami akan meningkatkan kerja sama kami," ujar Putin, menambahkan bahwa dua negara memainkan peran penting memastikan keamanan Suriah.
KOMENTAR