Intisari-Online.com - Ikan Arapaima merupakan ikan air tawar yang berasal dari sungai Amazon, Amerika Serikat.
Bukan asli Indonesia, ikan ini berbahaya bagi populasi ikan lokal jika hidup bersamaan dan termasuk ikan yang dilarang di negara ini.
Salah satu ikan air tawar terbesar di dunia ini dikenal sebagai predator yang sangat berbahaya.
Lalu, bagaimana jika kita menemukan ikan tersebut seperti warga Garut?
Seperti diketahui, baru-baru ini warganet dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan penemuan ikan raksasa pasca banjir di Garut.
Mengenai penemuan tersebut, dibenarkan oleh ahli bahwa itu merupakan jenis ikan Arapaima.
Melansir kompas.com, Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Dr Mohammad Mukhlis Kamal membenarkan temuan dua ikan raksasa yang viral tersebut adalah ikan Arapaima.
"Ya itu Arapaima, cuma spesiesnya apakah gigas, mapae, agassizi, tidak jelas. Namun karena ukurannya yang besar, kemungkinan besar Arapaima gigas," kata Mukhlis, saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/7/2022).
Menurut Mukhlis, keberadaan ikan Arapaima di Indonesia seharusnya hanya untuk tujuan khusus saja, seperti edukasi dan riset.
"Termasuk display di beberapa tempat di mana publik dapat memperoleh informasi dan ilmu tentang keanekaragaman hayati ikan-ikan air tawar di dunia," tutur dia.
Mukhlis menjelaskan, Arapaima dapat dibawa ke Indonesia karena sama-sama berasal dari negara tropis.
"Namun, bilamana masuk ke perairan alami di Indonesia misalnya sungai dan danau, mereka memiliki beberapa kelebihan dan akan mengancam ikan-ikan asli Indonesia," kata Mukhlis.
Sebagaimana penjelasan Mukhlis, merujuk pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19/Permen-KP/2020, pemerintah telah melarang pemasukan, pembudidayaan, peredaran, dan pengeluaran jenis ikan yang membahayakan atau merugikan dari wilayah pengelolaan perikanan Indonesia.
Dalam Lampiran Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut, tercantum ikan Arapaima dalam daftar jenis ikan yang membahayakan dan/atau merugikan.
Meski ikan ini berbahaya dan merugikan ikan asli Indonesia, tetapi Mukhlis menuturkan, belum ada laporan penyerangan Arapaima kepada manusia.
Namun, jika teritori ikan Arapaima terganggu, kemungkinan besar akan menyerang sebagai bentuk pertahanan diri.
Baca Juga: Rahasia Orang Yahudi Cerdas, Pendidikan dari Abad Sebelum Masehi Ini Jadi Kuncinya?
Baca Juga: Catat, Ini Dia Jadwal Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2, Bagaimana Prosedur Pendaftarannya?
"Dia tidak agresif tapi kalau teritorinya terganggu kemungkinan besar akan menyerang, sebagai defend mechanism," jelasnya.
Penemuan ikan Arapaima oleh warga di Indonesia bukan kali pertama terjadi. Misalnya yang terjadi pada Januari lalu, ketika warga Desa Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, kawasan Cunda Lhokseumawe, Aceh, dihebohkan dengan penemuan ikan raksasa yang ternyata adalah ikan Arapaima gigas.
Lainnya seperti yang terjadi pada 2018, di aliran sungai Brantas, Sidoarjo, Surabaya.
Mengutip kompas.com, Menurut ahli iktiologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Haryono, MSi, bagi masyarakat yang menemukan ikan jenis tersebut agar menghubungi pihak terkait.
"Ukuran ikan ini sangat besar dan mengancam populasi ikan di sungai. Selain itu, dikhawatirkan juga mengancam manusia, khususnya anak-anak atau balita," kata Haryono, kepada Kompas.com, Selasa (26/6/2018).
"Untuk masyarakat yang menemukan ikan ini di perairan umum lebih baik menghubungi pihak terkait untuk menangkap ikan tersebut. Usahakan jangan sampai lepas lagi ke sungai," imbuhnya.
Selain itu, jika dapat mengeluarkan ikan ini dari perairan, maka warga bisa mengonsumsi daging ikan tersebut.
“Ikan segera dikeluarkan dari perairan. Dagingnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, karena di negara asalnya pun daging ikan ini bisa dikonsumsi,” tutur Haryono.
Baca Juga: 7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang Harus Anda Tahu
(*)